Pahlawan Nasional

3 Fakta Tentang Sultan Baabullah, Calon Penerima Gelar Pahlawan Nasional

annehsannehs - Sabtu, 07 November 2020
3 Fakta Tentang Sultan Baabullah, Calon Penerima Gelar Pahlawan Nasional

Menteri Sosial (Mensos) Juliari Peter Batubara (tengah) memberikan keterangan pers terkait penyelenggaraan Hari Pahlawan Nasional 2020 di Jakarta, Jumat (06/11/2020). (Foto: ANTARA/Muhammad Zulfikar)

Ukuran:
14
Audio:

GELAR Pahlawan Nasional akan segera diberikan Presiden Joko Widodo kepada enam tokoh, dan salah satunya adalah Sultan Baabullah dari Provinsi Maluku Utara. Dilansir dari Indonesia.go.id, gelar terhormat ini diberikan kepada orang yang telah gugur atau meninggal dunia atas perjuangan, pengabdian, darmabakti, dan karya yang luar biasa kepada bangsa dan negara.

Walau perjuangannya sangat berdampak bagi Indonesia, jasa Sultan Baabullah pun sampai sekarang masih belum banyak diketahui oleh generasi milenial maupun Z. Untuk menambah wawasan dan semakin menghargai para pahlawan di Indonesia, yuk intip 3 Fakta seputar Sultan Baabullah dari Ternate.

Baca Juga:

Beri Penghargaan untuk Gatot Nurmantyo Dinilai Upaya Pemerintah Jinakkan Pengkritiknya

1. Ayahnya dibunuh oleh orang Portugis

baabullah
Makam Sultan Baabullah yang menjadi destinasi wisata religi di Ternate, Maluku Utara. (Foto: keluyuran)

Dilansir dari Tirto, Sultan Khairun Jamil, ayahanda dari Baabullah ditemukan meninggal secara mengenaskan pada 26 Februari 1570. Jasadnya dibuang ke laut, dan ada beberapa luka tusukan ditubuhnya. Baabullah sangat terpukul. Apalagi, sehari sebelumnya, Khairun mengunjungi Benteng Sao Paulo untuk menghadiri undangan perdamaian dari Gubernur Portugis di Ternate, Lopez de Mesquita.

Pangeran Baab yang saat itu masih menjadi putra mahkota pun dinobatkan menjadi penguasa Kesultanan Ternate dengan gelar Sultan Baabullah Datu Syah oleh para pejabat dan tetua di Ternate.

Baca Juga:

Kapolri Pertama hingga Sultan Baabullah Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

2. Menaklukan Portugis

Gunung Gamalama dari Batu Angus, Ternate (foto- Instagram @yeni_kuswantini)
Gunung Gamalama di Ternate (Foto: babatpost)

Akhirnya, Sultan Baabullah bersumpah untuk balas dendam. Dilansir dari buku 99 Tokoh Muslim Indonesia karya Salman Iskandar, Sultan Baabullah memimpin rakyat Ternate untuk berperang melawan Portugis. Bahkan, para petani pala dan cengkih rela menukar alat-alat pertanian dan perkebunan mereka dengan pedang, tombak dan bedil. Armada sudah disiapkan, semangat semakin berkobar.

Dari buku Warisan Bahari Indonesia karya Bambang Budi Utomo, Sultan Baabullah meminta bantuan dari Makassar, Jawa, hingga Melayu (Sumatera) untuk melawan Portugis baik di sekitar Ternate maupun para kaum kolonialis yang hadir di seluruh kepulauan Maluku.

Lebih dari 2000 perahu tempur dan 120.000 prajurit siap melakukan tumpah darah demi membuat orang Portugis jera.

Setelah kurang lebih lima tahun, Portugis kalah dan menyerah pada 1574. Mereka diberi kesempatan untuk pergi dari wilayah Ternate dalam waktu 24 jam. Bagi mereka yang sudah menikahi perempuan lokal, boleh tetap tinggal asalkan mengabdi kepada kerajaan. Ternate menang dan seluruh orang-orang Portugis sudah pergi sejak 15 Juli 1575.

3. Dijuluki sebagai penguasa 72 Negeri

bandara
namanya diabadikan sebagai bandara di Ternate, Maluku Utara. (Foto: youtube)

Dilansir dari buku Southeast Asia in the Early Modern Era, Valentijn, seorang peneliti Belanda, menyimpulkan bahwa ada 72 wilayah atau kerajaan yang berada di bawah pengaruh Kesultanan Ternate. Nah, itulah asal muasal julukan Sultan Baabullah lahir.

Memang, selain mengusir orang-orang Portugis, Sultan Baabullah juga berhasil memperluas kekuasaannya ke berbagai daerah termasuk Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, kepulauan Marshall di kawasan Mikronesia, dan Filipina bagian Selatan (Mindanao). (Hukum Islam: Dinamika dan Perkembangannya di Indonesia karya A.G. Anshori). (SHN)

Baca Juga:

Jokowi Akan Beri Penghargaan Bintang Mahaputera ke Gatot Nurmantyo

#Ternate #Pahlawan #Pahlawan Nasional
Bagikan
Ditulis Oleh

annehs

Berita Terkait

Indonesia
Rumah Kecil Pahlawan Nasional Slamet Riyadi Memprihatinkan, DPRD Solo Ajukan Dana Revitalisasi APBD
Rumah kecil Slamet Riyadi terakhir direhab tahun 1937.
Frengky Aruan - Senin, 18 Agustus 2025
Rumah Kecil Pahlawan Nasional Slamet Riyadi Memprihatinkan, DPRD Solo Ajukan Dana Revitalisasi APBD
Indonesia
Pejuang dan Tokoh Pendiri DI/TII Daud Beureueh Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Ini Kiprahnya
Natsir dan Sjafruddin Prawiranegara pada era Orde Lama dan Orde Baru juga pernah dianggap pemberontak PRRI.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Pejuang dan Tokoh Pendiri DI/TII Daud Beureueh Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Ini Kiprahnya
Tradisi
Mengapa Indonesia Punya Banyak Pahlawan Nasional? Sejarah Pemberian Gelar Pahlawan dan Kontroversi Panasnya
Gelar Pahlawan Nasional bukan cuma soal jasa, tapi juga politik dan kontroversi. Dari proses penetapan hingga perdebatan soal Soeharto—simak sejarah panjang dan panasnya di sini!
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Mengapa Indonesia Punya Banyak Pahlawan Nasional? Sejarah Pemberian Gelar Pahlawan dan Kontroversi Panasnya
Indonesia
Wamensos Sebut Keputusan Gelar Pahlawan Soeharto Ada di Istana
Sosok aktivis 98 ini menyampaikan bahwa batas waktu pengusulan dari daerah akan berakhir pada akhir Mei
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 24 Mei 2025
Wamensos Sebut Keputusan Gelar Pahlawan Soeharto Ada di Istana
Berita
Hari Buruh 2025: Marsinah Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Intip Profilnya
Nama Marsinah kembali menggema di tengah perayaan Hari Buruh 2025 yang digelar megah di kawasan Monas, Kamis (1/5/2025).
ImanK - Kamis, 01 Mei 2025
Hari Buruh 2025: Marsinah Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Intip Profilnya
Indonesia
Pesan Usman Hamid di Perayaan 70 Tahun Konferensi Asia-Afrika, Ingatkan Soal Soekarno dan Soeharto
Selain mengutip Soekarno, Usman juga menyuarakan pentingnya perlindungan hutan tersisa di dunia, yaitu hutan di Papua, Amazon, dan Kongo Afrika.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 27 April 2025
Pesan Usman Hamid di Perayaan 70 Tahun Konferensi Asia-Afrika, Ingatkan Soal Soekarno dan Soeharto
Indonesia
Wacana Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto, Setara Institute: Tak Memenuhi Syarat!
Wacana soal usulan Soeharto jadi pahlawan nasional, mendapat penolakan dari Setara Institute. Sebab, hal itu dianggap belum memenuhi syarat.
Soffi Amira - Kamis, 24 April 2025
Wacana Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto, Setara Institute: Tak Memenuhi Syarat!
Indonesia
Polemik Usulan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Setara Institute Khawatir soal Kebangkitan Orba
Polemik usulan Soeharto jadi pahlawan nasional, kini menuai perhatian. Setara Institute pun mulai khawatir jika akan terjadi kebangkitan Orde Baru.
Soffi Amira - Kamis, 24 April 2025
Polemik Usulan Soeharto Jadi  Pahlawan Nasional, Setara Institute Khawatir soal Kebangkitan Orba
Indonesia
Rencana Jadikan Soeharto Pahlawan Nasional Tuai Polemik, Mensos: Wajar, Manusia Punya Kekurangan dan Kelebihan
Gus Ipul menjelaskan bahwa pemberian gelar pahlawan untuk Soeharto dan Gus Dur adalah bentuk mengingat jasa-jasa baiknya.
Frengky Aruan - Kamis, 24 April 2025
Rencana Jadikan Soeharto Pahlawan Nasional Tuai Polemik, Mensos: Wajar, Manusia Punya Kekurangan dan Kelebihan
Indonesia
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Titiek: Jasanya Begitu Besar
Soeharto kini diusulkan jadi pahlawan nasional. Sang putri, Titiek Soeharto, merespons soal usulan tersebut.
Soffi Amira - Selasa, 22 April 2025
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Titiek: Jasanya Begitu Besar
Bagikan