Beri Penghargaan untuk Gatot Nurmantyo Dinilai Upaya Pemerintah Jinakkan Pengkritiknya

Andika PratamaAndika Pratama - Kamis, 05 November 2020
Beri Penghargaan untuk Gatot Nurmantyo Dinilai Upaya Pemerintah Jinakkan Pengkritiknya
Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo (kedua kiri) saat deklarasi KAMI kabupaten/kota se-Jawa Tengah di Kota Magelang. (ANTARA/Heru Suyitno)

MerahPutih.com - Rencana pemerintah memberikan Bintang Mahaputera kepada Gatot Nurmantyo mengundang tanda tanya. Pasalnya, mantan Panglima TNI itu belakangan kerap mengkritisi kebijakan Presiden Joko Widodo.

Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun juga menyoroti pemberian tanda jasa kehormatan pada Politikus Fahri Hamzah dan Fadli Zon pada Hari Kemerdekaan. Dia menduga, itu bisa menjadi salah satu rangka menjinakkan keduanya yang kerap sampaikan kritik.

"Ada juga hasilnya, partai Fahri Hamzah, yakni Gelora mendukung Bobby Nasution (Menantu Jokowi) di Sumatera Utara. Sementara Gerindra juga mendukung," kata Refly, dikutip dari pernyataan di kanal Youtubenya, Kamis (5/11).

Baca Juga

Jokowi Akan Beri Penghargaan Bintang Mahaputera ke Gatot Nurmantyo

Menurutnya, keberadaan Gatot di Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) cukup diperhitungkan. Perhitungannya, sebuah organisasi yang melakukan kegiatan sering dihadang. Bahkan ada bagian KAMI yang ditangkap dan ditahan karena terperangkap UU ITE.

"Bagaimana Gatot? Ini jauh lebih perlu dijinakkan. Nalar Mahfud MD (pemberian tanda jasa kehormatan) sudah hak nya. Tapi nuansa menjinakkan tetap ada," jelas Refly.

Menurutnya, pemerintah telah separuh sukses dalam konteks Fahri Hamzah dan Fadli Zon. Meskipun keduanya masih melakukan kritik pada pemerintah.

"Apa Gatot Nurmantyo akan jinak juga setelah dapatkan Bintang Mahaputra?," jadi pertanyaan Refly.

Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun. (Foto: MP/Fadlil)
Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun. (Foto: MP/Fadlil)

Ia mempertanyakan mengapa Gatot Nurmantyo dianugerahi tanda kehormatan itu di Hari Pahlawan, sementara belum ada sejarah pemberian gelar kehormatan selain gelar kepahlawanan di tanggal 10 November.

"Kalau ini bukan sebuah kebiasaan di bulan November, pemberian tanda jasa, maka bisa jadi dalam rangka untuk 'menjinakkan' mereka-mereka yang memang sering menyampaikan kritik yang luar biasa," kata Refly

Di tengah situasi itu, kemudian pemerintah memberikan Bintang Mahaputera kepada Gatot yang membuat kecurigaan Refly bertambah.

"Tiba-tiba pemerintah ingin memberi bintang jasa kepada Gatot Nurmantyo. Kalau pakai nalar Prof Mahfud MD, ya karena memang sudah haknya. Tapi tetap saja nuansa 'menjinakkan' itu tetap ada," tukas Refly.

Kendati demikian, Refly yang juga menjadi deklarator KAMI itu tak akan menghalangi jika Gatot akan menerima jasa kehormatan dari pemerintah.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi Widodo atau Jokowi bakal memberikan gelar Pahlawan Nasional dan Bintang Mahaputera kepada sejumlah tokoh pada 10 dan 11 November 2020. Salah satu tokoh yang bakal mendapatkan gelar Bintang Mahaputera tersebut ialah Gatot Nurmantyo.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD melalui akun Twitter @mohmahfudmd pada Selasa (3/11). Penghargaan itu rencananya akan digelar pekan depan.

Baca Juga

Mainkan Isu PKI, Gatot Nurmantyo Dinilai Tengah 'Jualan' Politik dan 'Playing Victims'

"Tanggal 10 dan 11 November 2020, Presiden akan menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional (PN) dan Bintang Mahaputera (BM)," kata Mahfud. (Knu)

#Refly Harun #Gatot Nurmantyo #Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia
Bagikan
Bagikan