Mbaru Niang, Rumah Adat Masyarakat Wae Rebo di NTT

Jumat, 27 Mei 2016 - Selvi Purwanti

MerahPutih Wisata - Desa Wae Rebo terletak di Kabupaten Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur. Desa ini memiliki keunikan pada bentuk rumah adat tradisional yang masih berdiri di tanah desa wae rebo hingga saat ini.

Mbaru Niang adalah rumah adat yang berada di Pulau Flores Indonesia. Rumah adat Mbaru Niang ini sangat unik berbentuk kerucut dan memiliki 5 lantai dengan tinggi sekitar 15 meter.

Rumah adat Mbaru niang ini sangat langka karena hanya tinggal beberapa dan hanya terdapat di kampung adat Wae Rebo yang terpencil di atas pegunungan. Atapnya terbuat dari ijuk, didukung oleh tiang kayu pusat, semua direkatkan menggunakan rotan dan tanpa paku sama sekali.

Usaha untuk mengkonservasi Mbaru Niang telah mendapatkan penghargaan tertinggi kategori konservasi warisan budaya dari UNESCO Asia-Pasifik tahun 2012 dan menjadi salah satu kandidat peraih Penghargaan Aga Khan untuk Arsitektur tahun 2013.

Mbaru Niang berbentuk kerucut dengan atap yang hampir menyentuh tanah. Atap yang digunakan rumah adat Mbaru Niang ini menggunakan daun lontar. Mirip rumah adat "honai" di Papua, Mbaru Niang adalah rumah dengan struktur yang cukup tinggi, berbentuk kerucut yang keseluruhannya ditutup ijuk.

Mbaru Niang memiliki 5 tingkat dan terbuat dari kayu worok dan bambu serta dibangun tanpa paku. Tali rotan yang kuatlah yang mengikat konstruksi bangunan. Setiap mbaru niang dihuni enam sampai delapan keluarga.

Setiap lantai rumah Mbaru Niang memiliki ruangan dengan fungsi yang berbeda beda seperti berikut.

1. Tingkat pertama disebut lutur digunakan sebagai tempat tinggal dan berkumpul dengan keluarga.
2. Tingkat kedua berupa loteng atau disebut lobo berfungsi untuk menyimpan bahan makanan dan barang-barang sehari-hari.
3. Tingkat ketiga disebut lentar untuk menyimpan benih-benih tanaman pangan, seperti benih jagung, padi, dan kacang-kacangan.
4. Tingkat keempat disebut lempa rae disediakan untuk stok pangan apabila terjadi kekeringan.
5. Tingkat kelima disebut hekang kode untuk tempat sesajian persembahan kepada leluhur.

Untuk bisa menuju Desa Wae Rebo caranya dengan waktu tempuh sekitar 7 jam dari Labuan Bajo menggunakan mobil. Perjalanan menuju ke Desa ini akan sangat menyenangkan. Meski harus melewati banyak jalan yang rusak dan berlubang namun akan terobati oleh keindahan tanah flores yang khas serta keramahan senyum dari para penduduk setempat.

BACA JUGA:

  1. Wae Rebo, Desa Tradisional Nan Indah di Nusa Tenggara Timur
  2. Tour de Flores 2016 Promosi Efektif Pariwisata NTT
  3. Pesona Pulau Kelor di Flores yang Sangat Memukau
  4. Asprov PSSI NTT Agendakan Empat Even di 2016
  5. Pembukaan 'Festival Pesona Wisata Religi Al-Mizan' Digelar di Majalengka

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan