Yuk Santap Ajibnya Sate Klatak Pak Pong

RM Sate Pak Pong di Jalan Imogiri Timur Km 10, Jejeran (perempatan Jejeran ke arah barat), Bantul, DI Yogyakarta, Selasa (22/3). (MerahPutih/Fredy Wansyah)
Sate merupakan makanan khas asli Nusantara. Ada banyak varian sate yang berkembang. Mulai dari sate Madura, sate Padang, hingga sate Betawi. Sementara di Yogyakarta ada sate klatak.
Pedagang sate klatak banyak ditemui di kawasan Imogiri Timur, Bantul, DI Yogyakarta. Salah satu sate klatak yang sudah familiar bagi wisatawan ialah Sate Klatak Pak Pong. Sate klatak merupakan salah satu menu andalan di Rumah Makan Sate Pak Pong, Jalan Imogiri Timur Km 10, Bantul, DI Yogyakarta.
Pada Selasa (22/3), merahputih.com berkesempatan mengupas ihwal sate klatak Pak Pong. Untuk menemui warung sate ini sedikit membingungkan. Pasalnya, bila sekadar mencari di jalur utama Jalan Imogiri Timur Km 10, bisa dipastikan tidak akan ketemu. Patokannya, dari perempatan Jejeran, Jalan Imogiri Timur Km 10, ambil jalur ke arah Barat atau sisi kanan jalan bila dari arah Kota Yogyakarta. Sekira 200 meter setelah perempatan, tampak rumah makan yang cukup besar di sisi kiri maupun sisi kanan jalan.
Sate Klatak Pak Pong merupakan racikan dari bahan daging kambing.
"Bumbunya sama dagingnya biasa aja. Yang membedakan sate klatak di sini tusukannya, pakai jeruji besi. Terus rasa bumbunya itu terasa sampe ke dalam-dalam dagingnya," kata Navik, General Manager Rumah Makan Sate Pak Pong, saat berbincang dengan merahputih.com, di Jalan Imogiri Timur Km 10, Jejeran, Bantul, DI Yogyakarta.
Penyajiannya juga terbilang unik. Bila sate pada umumnya disajikan lebih dari tiga tusuk sate per porsinya, Sate Klatak Pak Pong malah disajikan hanya dua tusuk saja. Meski dua tusuk, potongan dagingnya tiap tusuk terbilang banyak. So, tidak perlu khawatir dengan jumlah tusukannya.
Satu porsi sate klatak Pak Pong dihargai Rp19.000 per porsi.
"Itu harga satenya aja. Kalau sama minum dan nasi, jadi Rp25.000 per porsinya," imbuh Navik. (Fre)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY

Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen

85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi

Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer

Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta

Libur Panjang, KAI Commuter Yogyakarta Tambah 4 Perjalanan Jadi 31 Trip Per Hari

Heboh Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, Nama Tersangka Penyerebot Sudah di Kantong Polisi

Melonjak Signifikan, 47.471 Penumpang Wisatawan WNA Manfaatkan KA di Daop 6 Yogyakarta

Hamzah Sulaiman Berpulang, Seniman dan Pengusaha di Balik House of Raminten
