Yuk Main Lompat Tali Lagi seperti Dahulu


Permainan anak tradisional lompat tali. (Foto: Instagram/fajarmodeon)
MerahPutih Budaya - Permainan ini biasa dilakukan anak-anak zaman dahulu. Namanya lompat tali, atau lompat karet karena alat permainannya gelang karet yang dibuat rantai panjang. Permainan yang mengandalkan kekuatan, kelenturan tubuh, dan rasa percaya diri ini sudah mulai ditinggalkan anak-anak zaman sekarang.
Menurut Anis, salah seorang warga masyarakat Desa Wareng, Pacitan, Jawa Tengah, anak-anak di desanya sudah jarang memainkan lompat tali. “Kalo sekarang saya sudah tidak pernah lagi menjumpai anak-anak bermain lompat tali, sepertinya yang terakhir memainkannya anak-anak angkatan '92 atau '93 mungkin,” jelas Anis saat berbincang dengan merahputih.com, Jumat (11/03).
Anak-anak zaman sekarang mungkin tidak tahu lagi cara memainkan permainan tradisional ini. Permainan ini membutuhkan 2 tim, masing-masing tim terdiri dari 2 orang. Masing-masng tim melakukan suit untuk menentukan siapa yang harus bermain terlebih dahulu dan yang harus memegang tali.
(Permainan lompat tali. Foto Instagram/george18)
Babak pertama, salah satu tim yang memegang tali menarik ujung tali dan disejajarkan dengan mata kaki, lalu tim yang memiliki kesempatan untuk bermain lebih dahulu melakukan lompatan dan memastikan kakinya tidak tersangkut tali yang dilewatinya, lalu babak kedua tali diangkat lebih tinggi sejajar dengan betis tim yang memegang tali, lalu tim yang bermain harus melompatinya dengan memastikan kaki tidak tersangkut di tali yang dibentangkan itu.
Ketika tim yang bermain mengalami kegagalan dalam melakukan lompatan, maka tim tersebut harus rela menggantikan posisi dengan memegang tali . Lalu tim yang terlebih dahulu memegang tali melakukan lompatan seperti tim sebelumnya sedari awal permainan.
Tak hanya sampai di situ. Ada beberapa babak yang harus dilewati dalam permainan ini, babak yang pertama tali yag dibentangkan dan disejajarkan dengan mata kaki saja, babak kedua tali yang disejajarkan dengan betis kaki, lalu babak ketiga diangkat lebih tinggi lagi hingga sejajar dengan pinggang, setelah itu untuk babak keempat diangkat lebih tinggi lagi sejajar dengan dada, semakin ke atas untuk babak kelima disejajarkan dengan telinga, di babak keenam ini sedikit lebih tinggi hingga sejajar dengan kepala, dan babak ketujuh ini adalah babak terakhir dalam permainan, dan yang dapat melewati babak ini adalah pemenangnya. Babak ketujuh ini adalah fase paling tinggi dalam lompatan, ialah mengangkat tangan tinggi-tinggi dan menyejajarkan talinya tersebut. (sar)
Berikut video permainan anak tradisional lompat tali;
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
HUT RI ke-80: DKI Jakarta Bangkitkan Sederet Permainan Tradisional, Generasi Muda Wajib Tahu!

Gempa Guncang Pacitan Pagi Ini, Wilayah Yogyakarta Ikut ‘Goyang’

Kantor Polres Kampung Halaman SBY Diancam Mau Diledakan, Densus 88 Masih Terus Siaga

Aiptu LC Kena Sanksi PTDH Gara-Gara Perkosa Tahanan Sampai 4 Kali, Terakhir di Ruang Jemuran

Menjajal Permainan Tangkap Batu Marsiada Khas Toba dengan 5 Level Tantangan

Filosofi Pocca Piring Permainan Tradisional Tapanuli, Aturan dan Keseruannya

Adu Ketangkasan dalam Permainan Tradisional 'Siamang' dari Sumatera Selatan

Bambu Gila dari Maluku, Permainan Ekstrem Tradisional Sarat Nuansa Mistis

Melatih Ketangkasan dan Membangun Kekompakan Lewat Permainan Cenge-cenge Maluku Utara

Serunya Mengasah Kekompakan Lewat Permainan Terompah Khas Kalimantan Selatan
