Whisnu Siap Gantikan Risma Pimpin Surabaya


Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana. (kanan). (Foto Facebook Whisnu Sakti Buana)
MerahPutih Politik - Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana, menyatakan diri siap diperintah partai politik pengusung untuk menggantikan posisi Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini alias Risma. Orang nomor dua di Kota Surabaya itu siap memimpin Kota Pahlawan jika nanti Risma jadi maju di Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Siap-tidak siap harus siap karena kaderisasi di PDI Perjuangan itu jelas. Bahwa kepemimpinan di Surabaya selalu dipegang PDI P mulai dari Pak Bambang terus sekarang Ibu Risma dan berikutnya juga sudah siap," kata Whisnu, yang juga ketua DPC PDI-P Surabaya, di Surabaya, Kamis (4/8) seperti dikutip Antara.
Dalam sistem pemilu dan pilkada di Indonesia, adalah rakyat yang menentukan dan memberi suaranya dalam pemilihan dan penentuan kepala daerah sedangkan partai politik hanya sebagai kendaraan politik.
Whisnu saat ini sedang belajar memimpin Kota Surabaya. Ia belajar banyak dari bagaimana mengelola dan memimpin Surabaya dengan baik dari Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.
Kesanggupan Whisnu dalam memimpin Kota Surabaya dikuatkan dengan pernyataannya yang siap melanjutkan program serta visi misi yang sudah ada sekarang yaitu sesuai dengan Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang sudah ada.
"Program yang ada dilanjutkan sesuai RPJMD dan visi misi," katanya.
Dalam kesempatan itu, mantan wakil ketua DPRD Surabaya ini mengatakan sesuai undang-undang yang baru, pejabat publik yang ingin maju dalam Pilkada cukup mengajukan izin cuti.
"Tapi kalau saya ditanya gugatan Ahok soal UU Pilkada yang baru, saya tidak mau menjawab karena itu masalah Jakarta. Sedangkan tugas saya di Surabaya," katanya.
Sementara itu, soal kabar bahwa Tri Rismaharini sudah pamitan dengan mengucapkan permohonan maaf di hadapan warga saat memberikan sambutan sekaligus mencanangkan Kampung Keluarga Berencana, di Balai RW XII Kelurahan Sidotopo, Kamis ini, Whisnu mengatakan, itu hanya permintaan maaf pada bulan Syawal.
Ia meminta agar pernyataan wali kota Surabaya tersebut tidak dipolitisir. Sebab permintaan maaf merupakan sesuatu hal yang biasa. "Minta maaf kan wajar karena pada dasarnya setiap orang pasti punya salah," katanya.
BACA JUGA:
- Pamitan ke Warga Surabaya, Risma Beri Kode Keras Maju Pilkada DKI?
- PKS Ingin "Kawinkan" Risma dengan Sandiaga Uno
- Nama Risma Sering Disebut di Pertemuan DPW PDIP dan DPW PKB
- Sekjen PDIP: Terkait Bakal Calon Gubernur, Tak Ada Nama Pak Ahok dan Bu Risma
- DPD PDIP Jakarta Enggan Ajukan Ahok sebagai Calon Gubernur
Bagikan
Berita Terkait
Situasi Surabaya dan Jawa Timur secara Umum Relatif Kondusif dan Terkendali Pasca-Demonstrasi yang Memanas, Sebut Polda

Sisi Barat Gedung Grahadi Dibakar Tidak Lama Setelah Khofifah Indar Parawansa Temui Massa

Lirik Lagu Patriotik 'Surabaya' yang Pernah Dipopulerkan Oleh Dara Puspita

Pemaksa Murid SMAK Gloria 2 Surabaya ‘Menggonggong’ Terancam Hukuman 3 Tahun Penjara

Dicokok di Bandara Juanda, Pengusaha Suruh Siswa SMK Gloria 2 Gonggong Jadi Tersangka

Jurus Cagub Risma Entaskan Kemiskinan di Jatim

Bayari Anak Keluarga Miskin Tebus Ijazah, Risma Makin Yakin Pendidikan di Jatim Harus Gratis

Sekjen PDIP: Risma Simbol Resik-Resik demi Kemakmuran Rakyat Jawa Timur
Pakai Toa, Jokowi Pamit Purnatugas ke Publik di Pasar Surabaya

Jokowi Tandatangani Surat Pengunduran Tri Rismaharini, Ini Sosok Penggantinya
