Wayang Orang Bharata, Serpihan Budaya yang Tersisa di Jakarta

Eddy FloEddy Flo - Sabtu, 08 Agustus 2015
Wayang Orang Bharata, Serpihan Budaya yang Tersisa di Jakarta

Salah satu lakon Wayang Orang Bharata yang masih tetap dipentas sampai sekarang (Foto: MP/Hadi)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Budaya - Sejak diresmikan pada tahun 1972 silam, wayang orang Bharata masih bisa dinikmati oleh para penggemarnya. Setiap malam Minggu pasti banyak orang yang mengantri, untuk melihat pagelaran seni dari tanah Jawa ini.

“Kalau malam minggu disini rame, mas, pada ngantri. Agak sepi pas kemarin bulan puasa mungkin pada sholat taraweh, ujar Murni (41) pedagang yang biasa mangkal di depan gedung Wayang Orang Bharata yang terletak di bilangan Kalilio 15, Senen, Jakarta Pusat.

Pertunjukan seni wayang orang sudah ada sejak tahun 1731, diciptakan Hamangkurat I mengedepankan kepintaran pemainnya dalam berteater, menari dan merias diri, wayang orang sangat indah dipandang mata. Kini ditengah berkembangnya zaman dan kemajuan teknologi, kelompok seni wayang orang Bharata terus menunjukan eksistensinya.

“Biasanya kami mementaskan wayang orang Bharata setiap malam Minggu, tapi dulu tahun 1970’an memang sering hampir setiap hari,”tutur M Yunus, selaku Humas dan kepala rumah tangga wayang orang Bharata.

Dia menambahkan, walaupun Indonesia mendapatkan gempuran budaya asing, mereka mempunyai kewajiban untuk melestarikan budaya asli Indonesia ini.

Cerita yang disajikan sangat beragam, seperti serial Bharatayuda, Mahabarata, Ramayana dan ada juga versi Indonesa garapan para sutradara, seperti Dewa Ruci, cerita dagelan, Gatotkoco Ngedan, Punakawan Sungging dan lain sebagainya. Untuk bisa menikmati pertunjukan ini, sebaiknya penonton datang dari jam 19.00 WIB, karena akan dimulai pada pukul 20.00 WIB.(hdi)

 

Baca Juga:

Pertunjukan Perang Suku Papua dalam Festival Lembah Baliem

Gondang Kemerdekaan, Kisah Juang Orang Batak Turut Memerdekakan Indonesia

Dianggap Pertahankan Budaya Indonesia, Judika Diberi Gelar Kebangsawanan

Bedug, Alat Pengumpul Warga

#Budaya Indonesia #Seni Tradisional Jawa #Wayang Orang Bharata
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

ShowBiz
Film Pendek 'Kita Berkebaya' Segera Rilis 24 Juli 2025, Angkat Keresahan Tradisi Berkebaya Agar Tak Ditinggalkan
Film ini merupakan iktikad dan semangat melestarikan praktik berkebaya.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 23 Juli 2025
Film Pendek 'Kita Berkebaya' Segera Rilis 24 Juli 2025, Angkat Keresahan Tradisi Berkebaya Agar Tak Ditinggalkan
Tradisi
Makna Filosofi Tarian Anak Coki, yang Viral Mendunia Lewat Video Aura Farming
Alasan posisi Anak Coki biasanya diisi anak-anak cukup sederhana namun penting, yakni karena bobot tubuh mereka lebih ringan, perahu bisa melaju lebih cepat dan stabil.
Wisnu Cipto - Selasa, 08 Juli 2025
Makna Filosofi Tarian Anak Coki, yang Viral Mendunia Lewat Video Aura Farming
Indonesia
Indonesia Emas 2045 Tak Akan Tercapai Tanpa Perubahan Budaya Ilmiah
Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro menegaskan kunci Indonesia Emas 2045 ada pada perubahan budaya ilmiah di masyarakat.
Wisnu Cipto - Rabu, 06 November 2024
Indonesia Emas 2045 Tak Akan Tercapai Tanpa Perubahan Budaya Ilmiah
Tradisi
Rumah Atsiri Indonesia dan Kemenparekraf Luncurkan Koleksi Aromatik
Kolaborasi Kemenparekraf dan Rumah Atsiri ciptakan koleksi aromatik Indonesia.
Andrew Francois - Jumat, 01 Desember 2023
Rumah Atsiri Indonesia dan Kemenparekraf Luncurkan Koleksi Aromatik
Tradisi
Kampanye #IniIndonesiaku Ajak Rayakan Keindahan Budaya Indonesia
Kampanye #IniIndonesiaku diinisiasi oleh SilverQueen.
Andreas Pranatalta - Selasa, 01 Agustus 2023
Kampanye #IniIndonesiaku Ajak Rayakan Keindahan Budaya Indonesia
Bagikan