Wasekjen MUI Sesalkan Pernyataan Ahok


Dari kiri ke kanan: Wasekjen MUI Amirsyah Tambunan, Ketua MUI Ma'ruf Amin, dan Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius di Kantor MUI, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (29/8). (Foto BNPT)
MerahPutih Megapolitan - Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammad Zaitun Rasmin menyesalkan pernyataan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang menyebut bahwa pengunjuk rasa demo 4 November lalu dibayar Rp500.000 per kepala.
"Baru saja sehari ditetapkan sebagai tersangka, Pak Ahok Sudah melontarkan bahwa demonstran ada yang dibayar Rp500.000 per kepala," ucap Zaitun saat diskusi bertema 'Ahok Effect' di Warung Daun, Cikini, Sabtu (19/11).
Selain itu, Zaitun juga sempat merasa heran terhadap Ahok yang tidak mendengarkan nasihat tim komunikasinya terkait berbicara. "Baru saja ditetapkan sebagai tersangka, dilaporkan kembali. Ini jadi alasan buntut masyarakat menuntut Ahok ditahan karena ditakutkan ini berulang," ungkap Zaitun.
Akibat pernyataan tersebut, Ahok dilaporkan kembali ke pihak Bareskrim oleh salah seorang pendemo, Herdiansyah, terkait pencemaran nama baik dengan menuduh para pendemo dibayar. (Ard)
BACA JUGA:
- Hasil Survei LSI: Ahok-Djarot Terendah Pasca Penetapan Tersangka
- Tuntut Ahok Ditahan, GNPF MUI Ajak Umat Islam Demo 2 Desember
- Fuad Bawazier: Jika Ahok Menang Pilgub DKI, Jokowi Akan Kerepotan
- PBNU Angkat Bicara terkait Penetapan Ahok Jadi Tersangka
- Di Depan Massa PDIP, Megawati Singgung Soal Massa Bayaran untuk Jegal Ahok
Bagikan
Berita Terkait
Membangun Harmoni dan Persaudaraan Kebangsaan, Begini Seruan MUI untuk Kolaborasi Lintas Sektor Melawan Islamofobia dan Menjaga Integrasi Nasional
