Waketum KOI: Sosialisasi Asian Games 2018 Bukan Dadakan

Launching Logo Asian Games 2018 (Foto: kemenpora.go.id)
MerahPutih Olahraga - Sosialisasi Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games (AG) 2018, terus dilakukan Komite Olimpiade Indonesia (KOI). Kali pertama, hal tersebut dilakukan di Jakarta, Minggu (27/12).
Kemudian, kini berlanjut ke enam kota besar di Tanah Air. Dengan demikian, diharapkan semakin terdengar dan mendapatkan dukungan dari masyarakat.
Adapun kota yang disinggahi, yakni Surabaya, Makasar Banten, Balikpapan, Palembang dan Kota Medan. Keenam kota tersebut, sebelumnya sudah ditentukan untuk sosialisasi Asian Games 2018 oleh KOI.
"Peluncuran dan sosialisasi di akhir tahun, bukan dadakan. Melainkan, sudah direncakan dari pertengahan November. Karena memang seperti ini paling mengena. Yakni, disaat masyarakat fokus liburan, hiburan dan bukan kerja," terang Wakil Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (Waketum KOI), Muddai Madang, kepada merahputih.com.
"Buktinya, kini kita mendapatkan perhatian dari masyarakat. Perkara ada komentar miring soal maskot, mari kita perbaiki bersma-sama. Terpenting, Pesan asian games ke masyarakt, sudah sampai dan harus terus disebarluaskan," sambungnya.
Nantinya, pelaksanaan AG bakal digelar di Jakarta dan Palembang, pada 18 Agustus sampai 2 September 2018. Selain itu, melibatkan daerah seperti Jawa Barat, dan Banten serta mempertandingkan sebanyak 37 cabang olahraga.
Kendala yang dihadapi, ditambahkan Muddai, tidak lepas dari jabatan yang baru diembannya. Muddai terpilih sebagai Waketum KOI melalui Kongres KOI yang digelar di Jakarta, Minggu (1/11) dinihari.
"Kami ini jadi pengurus KOI baru satu November. Jadi persiapan untuk ini begitu cepat. Karena itu, butuh peran serta dari mayarakat untuk mensukseskannya," tambahnya.
"Kalau ada ide perubahan tentang maskot, silahkan dibuat. Kami (KOI) harap, bisa disampaikan sebelum tanggal 10 Januari. Karena pada tanggal 16 atau 17 saya sudah harus ke Kuwait untuk melaporkan masterplan dan maskot. Logo Asian Games sudah disetujui oleh OCA di hadapan peserta negara-negara di Asia, sementara untuk Maskot masih dapat diubah. Meskipun maskot masih bisa diubah, namun harus tetap Cenderawasih (Drawa)," pungkasnya. (esa)
BACA JUGA:
Bagikan
Rendy Nugroho
Berita Terkait
Rapat Anggota NOC Indonesia, Bahas Tata Kelola Olahraga demi Peningkatan Prestasi di Kancah Dunia
