Tradisi Tari Sabet, Ritual Minta Hujan di Banjarnegara

Widi HatmokoWidi Hatmoko - Sabtu, 24 Oktober 2015
Tradisi Tari Sabet, Ritual Minta Hujan di Banjarnegara

Dua orang warga melakukan ritual 'Ujungan' atau tari sabet untuk meminta hujan di Desa karangjati, Susukan, Banjarnegara, Jateng, Jumat (23/10). (ANTARA FOTO/Idhad Zakaria)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Budaya - Indonesia memang sedang mengalami musim kemarau yang panjang. Di sejumlah daerah yang mengalami kekeringan mempunyai cara unik untuk meminta hujan.

Salah satunya ritual bernama ujungan atau yang lebih dikenal dengan tradisi tari sabet untuk meminta hujan.

Tradisi tari sabet yang telah menjadi budaya masyarakat setempat dan dilakukan secara turun menurun. Warga di Banjarnegara, Desa karangjati, Susukan, baru saja melakukan tradisi tari sabet pada Jumat (23/10).

Tradisi tari sabet ini berlangsung meriah. Banyak warga dari berbagai usia, anak kecil hingga orang dewasa berdatangan untuk sekadar melihat ritual ujungan.

'Ujungan' adalah pertarungan rotan antara dua orang yang diselingi dengan menari dan hanya diperbolehkan memukul kaki, merupakan ritual yang dilakukan warga untuk meminta hujan apabila terjadi kemarau panjang.

Ritual ini hampir mirip dengan ritual minta hujan bernama tradisi tiban yang berasal Blitar, Jawa Timur.

 

BACA JUGA:

  1. Mengenal Tradisi Pladu dari Tulungagung
  2. Parade Budaya di Festival Senggigi 2015
  3. Semarak Tari Jaran Kepang Massal di Boyolali
  4. Tradisi Popokan di Semarang Jadi Simbol Tolak Keburukan
  5. Menengok Situs Budaya Moraya yang Rusak Tak Terurus
Bagikan
Ditulis Oleh

Widi Hatmoko

Menjadi “sesuatu” itu tidak pernah ditentukan dari apa yang Kita sandang saat ini, tetapi diputuskan oleh seberapa banyak Kita berbuat untuk diri Kita dan orang-orang di sekitar Kita.
Bagikan