Tongseng Emprit, dari Naskah Serat Centhini Jadi Menu Andalan


Tongseng Emprit menu khas Yogyakarta yang layak dicoba (Foto: MP/Fredy Wansyah)
MerahPutih Kuliner - Bila Anda berkunjung ke Waroeng Dahar Pulosegaran, Desa Tembi, Jalan Parangtritis Km 8,5, Bantul, DI Yogyakarta, cobalah nikmati sajian-sajian khas yang menjadi menu andalan. Di warung ini, semua menu andalan bersumber dari naskah Serat Centhini.
Serat Centhini merupakan naskah yang dibuat di Keraton Surakarta pada tahun 1814. Naskah ini mengisahkan perjalanan Seh Amonggara ke kawasan Tanah Jawa. Dari itulah, berbagai segi kehidupan, termasuk masakan, termuat di dalam naskah yang terkenal hingga peneliti kebudayaan di Eropa ini.
Bagi pegiat budaya, Serat Centhini bukan sekadar naskah bersejarah, namun juga bernilai tinggi. Masakan dan "ilmu" seksualitas juga terkandung di dalamnya. Misalnya saja, masakan yang ada di dalamnya dijelaskan juga apa khasiatnya. Dari sanalah, burung emprit yang dimasak tongseng diyakini memiliki khasiat sembuhkan asma.
Tongseng Emprit adalah menu khas Jogja yang berasal dari Serat Centhini (Foto: Instagram @thisisindonesian)
Ya, burung emprit atau burung yang biasa memakan padi di sawah ini, menjadi sajian nikmat nan berkhasiat di Waroeng Dahar Pulosegaran. "Semuanya, bumbu dan bahan utamanya, kita ikuti yang ada di serat centhini," kata Mas Dono, pengelola Waroeng Dahar, kepada merahputih.com, baru-baru ini.
Tongseng emprit diracik dengan bumbu tongseng biasanya. Hanya saja, memang burung jenis hama ini yang khas. Untuk menikmatinya, Anda harus merogoh kocek sebesar Rp36.000 per porsi. So, jangan lupa cicipi kuliner naskah serat centhini ini bila Anda melintas di Jalan Parangtritis Km 8,5 Bantul.(fre)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
5 Rekomendasi Kuliner di Jogja yang Tak Boleh Dilewatkan
