Tiga Tumenggung “Tigaraksa” Simbul Perjuangan Masyarakat Tangerang Melawan Penjajah Belanda


Tugu Tiga Tumenggung berdiri kokoh di pertigaan sebelum memasuki Puspemkab Tangerang, tepatnya di pertigaan Bugel, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang. (Foto: MerahPutih/Wid)
MerahPutih Budaya – Munculnya tokoh pejuang Tangerang, tiga tumenggung, yaitu Tumenggung, atau Maulana Aryawangsakara, Arya Jayasantika, dan Arya Yudhanegara adalah ketika pasukan Banten terdesak oleh agresi militer Belanda pada abag ke-16. Kehadiran tiga tumenggung ini juga sebagai simbol penolakan masyarakat Tangerang terhadap penjajah di bumi Nusantara.
Menurut Kepala Seksi (Kasi) Kebudayaan pada Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata (Disporbudpar) Kabupaten Tangerang, Muhamad Syafei, ketiga tumenggung ataua maulana tersebut berasal dari Sumedang yang datang ke Kesultanan Banten.
“Kalau menurut sejarahnya, tiga tumengung yang datang dari Sumedang ini, diutus oleh Sultan Ageng Tiryataya untuk membuat sebuah perkampungan di wilayah perbatasan antara Batavia dengan Banten,” ujar Muhamad Syafei kepada merahputih.com, Selasa (11/01).
Tiga tumenggung tersebut membuat sebuah perkampungan, yang juga dijadikan sebagai tempat pertahanan, yang kemudian diberi nama Tigaraksa, atau tiluk reksa (dalam bahasa Sunda), yang berarti tiga penguasa. Dalam membangun pertahanan, serta melawan penjajah kolonial Belanda kala itu, tiga tumenggung tersebut mengajarkan berbagai ilmu kanuragan, dan menanamkan jiwa patriotisme berlandaskan agama.
“Tidak hanya berjuang melawan penjajah Belanda, tapi juga mengembangkan agama Islam di Tangerang. Dan, pada waktu itu memang masyarakat Tangerang sendiri juga menolak terhadap penjajahan yang dilakukan oleh kolonial Belanda,” katanya.
Selain cikal bakal wilayah Tigaraksa, kehadiran tiga tumenggung ini juga cikal-bakal berdirinya Tangerang. Tumenggung ini runtuh sekitar tahun 1684, yaitu ketika terjadi perjanjian antara pasukan Belanda dengan Kesultanan Banten, seiring dengan dibuatnya perjanjian antara pasukan Belanda dengan yang memaksa seluruh wilayah Tangerang masuk ke kekuasaan penjajah Belanda. (Wid)
BACA JUGA:
- Kabupaten Tangerang Belum Memilki Pahlawan Nasional
- Partisipasi Pemilih Kota Tangerang di Pilgub Banten Turun
- Bogor Diguyur Hujan Lebat, Jakarta Siaga Banjir Tangerang Masih Aman
- Bogor Diguyur Hujan Lebat, Aliran Sungai di Tangerang Masih Normal
- Sepatu dan Sandal Lokal Tangerang Kalah Saing dengan Produk Impor