Terealisasi, 296 Rumah Khas Majapahit Hidupkan Kembali Budaya Jawa

Widi HatmokoWidi Hatmoko - Selasa, 08 Desember 2015
Terealisasi, 296 Rumah Khas Majapahit Hidupkan Kembali Budaya Jawa

Warga berada didalam rumah khas Majapahit di Desa Bejijong, Mojokerto, Jawa Timur, Jumat (20/11).(ANTARA FOTO/Syaiful Arif)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Budaya - Pembangunan Kampung Majapahit di Trowulan, Mojokerto akhirnya terealisasi. Pemerintah membangun 296 rumah majapahit di tiga desa kawasan cagar budaya peringkat nasional ini dirombak menjadi rumah masa lampau zaman kerajaan Majapahit.

Pembangunan rumah majapahit ini melalui dua tahap. Tahap pertama dimulai akhir November 2014 lalu.Tahap pertama dibangun sebanyak 137 rumah. Sedangkan tahap kedua yang dimulai pada Mei kemarin membangun 159 unit rumah.

Pembangunan 296 rumah Majapahit yang tersebar di tiga desa di Kecamatan Trowulan itu sebanyak 200 rumah di Desa Bejijong, 46 unit di Desa Sentonorejo, dan 50 rumah di Desa Jatipasar.

Rumah-rumah warga yang disulap seperti perkampungan majapahit ini memiliki desain yang cukup unik. Temboknya tersusun dari bata merah sehingga terlihat natural. Sementara pondasinya tersusun dari batu dan dibuat meninggi hingga satu meter.

Sedangkan desain rumah keseluruhannya melebar dengan dihiasi dua daun pintu yang serupa. Tidak lupa pula ditambahkan dua jendela di sisi kanan dan kiri yang membuat kesan antik pada rumah majapahit tersebut.

Pembangunan rumah Majapahit itu untuk menghidupkan kembali kebudayaan Majapahit di tengah-tengah masyarakat selain itu juga untuk menunjang kunjungan wisatawan di Trowulan.

Seperti diketahui, di Desa Bejijong terdapat Maha Vihara Majapahit, Makam Siti Inggil, Candi Brahu dan Candi Gentong. Di Desa Jatipasar terdapat Candi Wringin Lawang yang dipercaya sebagai pintu masuk ke keraton Majapahit. Sedangkan di Desa Sentonorejo ada Candi Kedaton, Lantai Segi Enam dan Sumur Upas.

Sementara untuk mewujudkan ratusan rumah majapahit ini, anggaran yang dikucurkan oleh pemerintah sebesar Rp 16,3 miliar.

BACA JUGA:

  1. Festival Seni Tradisi Pilih 5 Seni Tradisional Terbaik di Yogyakarta
  2. Tari Kolosal Gandrung Sewu Banyuwangi di HUT Korpri
  3. Bukan Bupati, Nyi Roro Kidul Menikah dengan Raja-Raja Jawa
  4. Mengenal Uniknya Tradisi Saparan Kopeng
  5. Tradisi Merti Desa Ketitang, Ungkapan Rasa Syukur Warga Temanggung
#Rumah Khas Majapahit
Bagikan
Ditulis Oleh

Widi Hatmoko

Menjadi “sesuatu” itu tidak pernah ditentukan dari apa yang Kita sandang saat ini, tetapi diputuskan oleh seberapa banyak Kita berbuat untuk diri Kita dan orang-orang di sekitar Kita.

Berita Terkait

Bagikan