Taman Budaya Yogyakarta Beri Gelar Maestro pada Pelawak Basiyo

Widi HatmokoWidi Hatmoko - Senin, 21 Desember 2015
Taman Budaya Yogyakarta Beri Gelar Maestro pada Pelawak Basiyo
Pelawak Basiyo. (youtube)

MerahPutih Budaya - Taman Budaya Yogyakarta (TBY) gelar Parade Dagelan Mataram karya Basiyo sebagai bagian dari penganugerahan gelar Maestro. Dalam pagelaran tersebut, 10 karya Basiyo dipentaskan oleh 10 grup lawak yang mewakili 5 daerah administratif DIY, yakni Sleman, Bantul, Gunung Kidul, Kulonprogo, dan Kota Yogyakarta.

Kepala TBY, Diah Tutuko Suryandaru menjelaskan karya-karya Basiyo telah mencapai puncak pencapaian estetis dan kultural. Hal ini lantaran karya-karyanya berdampak sosial-budaya yang ditandai dengan tumbuhnya tradisi grup lawak di berbagai daerah.

"Selain itu, Basiyo dipandanh memiliki intensitas berkarya, integritas, komitmen, dedikasi, dan berkarakter dalam berkarya," papar Diah di Taman Budaya Yogyakarta, DI Yogyakarta, Minggu (20/12).

Indra Tranggono, salah satu narasumber program, mengungkapkan, Basiyo telah memperkenalkan stand up comedy jauh lebih dulu dibandingkan acara televisi saat ini. Ia selalu tampil dengan gaya monolog dalam setiap lakon dagelan mataram.

"Mengenang Basiyo adalah mengenang keunikan dan kecerdasan cara pandang serta kreativitasnya. Kunci lawakan Basiyo antara lain ada pada cara pandang yang unik dan subversif. Ia mampu menampilkan realitas sosial dalam versinya sendiri yang khas dan otentik. Budayawan Umar Kayam bilang, Basiyo itu pengamat sosial yang baik. Ia mampu menyampaikan reportase sosial itu dengan kelucuan yang bermutu," jelasnya.

Basiyo adalah seorang pelawak berbahasa Jawa dari Yogyakarta. Lawakannya menjadi terkenal melalui siaran radio, televisi (TVRI), dan rekaman kaset pita. Lawakannya sering disebut Dagelan Mataram, seperti nama acaranya di RRI Yogyakarta. (fre)

BACA JUGA:

  1. Festival Seni Tradisi Pilih 5 Seni Tradisional Terbaik di Yogyakarta
  2. Tari Kolosal Gandrung Sewu Banyuwangi di HUT Korpri
  3. Bukan Bupati, Nyi Roro Kidul Menikah dengan Raja-Raja Jawa
  4. Mengenal Uniknya Tradisi Saparan Kopeng
  5. Tradisi Merti Desa Ketitang, Ungkapan Rasa Syukur Warga Temanggung
#Pelawak Basiyo
Bagikan
Ditulis Oleh

Widi Hatmoko

Menjadi “sesuatu” itu tidak pernah ditentukan dari apa yang Kita sandang saat ini, tetapi diputuskan oleh seberapa banyak Kita berbuat untuk diri Kita dan orang-orang di sekitar Kita.
Bagikan