Tahun Lalu Indonesia Defisit Rp226,69 Triliun


Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (kanan) berjalan bersama Ketua BPK Harry Azhar Azis (kiri) di Gedung BI Jakarta, Kamis (7/5). (Foto: Antara/Andika Wahyu)
MerahPutih Nasional - Ketua BPK Harry Azhar Azis mengatakan, defisit anggaran 2014 sebesar Rp226,69 triliun atau naik sebesar Rp7,09 triliun dibandingkan 2013 sebesar Rp211,67 triliun. Defisit disebabkan pendapatan lebih kecil dibandingkan belanja negara.
"Defisit anggaran negara yang meningkat itu diimbangi dengan kenaikan pembiayaan pada 2014 sebesar Rp248,89 triliun atau mengalami kenaikan 4,84 persen dibandingkan 2013 sebesar Rp237,39 triliun," kata dia, di DPR, Jakarta, Kamis (4/6).
Selain itu, berdasarkan neraca pemerintah per 31 Desember 2014, total aset yang dimiliki negara sebesar Rp3.910,92 triliun. Angka ini naik sebesar Rp343,34 triliun dibandingkan total aset 2013 sebesar Rp3.567,58 triliun. Kenaikan aset disumbang dari, salah satunya, investasi jangka panjang sebesar Rp126,75 triliun.
"Kenaikan investasi jangka panjang berasal dari kenaikan investasi permanen penyertaan modal negara," kata dia.
Ditambahkan bekas politikus Golkar itu, dalam pemeriksaan laporan realisasi Anggaran Pendapat dan Belanja Negara (APBN) 2014, pemerintah melaporkan realisasi pendapatan sebesar Rp1.550,49 triliun atau naik sebesar 7,75 persen dibanding 2013 sebesar Rp1.438,89 triliun.
"Pendapatan negara tahun 2014 mencapai 94,81 persen dibandingkan dengan anggaran sebesar Rp1.635,37 triliun. Dari pendapatan negara itu, realisasi penerimaan perpajakan 2014 sebesar Rp1.146,86 triliun atau hanya 92,04 persen dari anggaran Rp1.246,10 triliun," kata Harry
Kemudian lanjut dia, belanja negara 2014 meliputi belanja pemerintah pusat dan transfer ke daerah seluruhnya berjumlah Rp1.777,18 triliun atau 94,69 persen dari anggaran sebesar Rp1.876,87 triliun.
"Belanja negara juga mengalami kenaikan sebesar Rp126,62 triliun atau 7,67 persen jika dibandingkan 2013 sebesar Rp1.650,56 triliun," tandasnya. (mad)
Baca Juga:
BPK: Putusan Sidang Audit KPU Akan Diserahkan ke DPR Besok
Bagikan
Fredy Wansyah
Berita Terkait
Sidang Paripurna DPR Bahas Penyampaian LKPP dan IHPS II Tahun 2024

Pemprov DKI Raih Opini WTP 8 Kali Beruntun, tapi Dapat Catatan Penting dari BPK

Bekas Napi Korupsi Achsanul Qosasi Bebas Bersyarat

Wagub Rano Serahkan Laporan Keuangan Tahun 2024 ke BPK

Dekopin Sambangi BPK Ajukan Audit Investigasi Aset dan Hibah

BPK Temukan 147 Aset Senilai Rp 3,32 Triliun Dicaplok, Komisi VI DPR Bakal Panggil Bos ID Food

BPK Dipercaya Jadi Auditor Eksternal Organisasi Penghapusan Senjata Kimia Dunia

Uang Negara Terselamatkan di Semester I 2024 Capai Rp 13,66 Triliun

BPK Serahkan IHPS I Tahun 2024 dalam Rapat Paripurna DPR

DPR Setujui 5 Calon Anggota BPK
