Agar Tak Mengimpor, Pengamat Saran Tambahkan Anggaran Bulog
Seorang warga usai mengantre untuk mengambil jatah beras miskin (raskin) di kantor Kelurahan Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur, Senin (11/5). (Foto: Antara/Irfan Anshori)
MerahPutih Nasional - Cadangan beras nasional mulai menipis. Saat ini hanya tersedia 1,2 juta ton dari rasio angka kecukupan 3,5 juta ton.
"Idealnya 10 persen, 3,5 juta ton untuk jaga-jaga dan raskin 1,7 juta ton," kata Direktur INDEF Enny Sri Hartati kepada Merahputih.com, di kantor INDEF, Jakarta, Selasa (26/5).
Menurut Enny, untuk mencukupi kebutuhan cadangan beras tersebut, satu caranya dengan mengimpor beras. Namun, kebijakan ini tidak boleh terburu-buru karena akan dimanfaatkan para pedagang beras untuk menahan stoknya. Selain itu juga melanggar Undang-Undang Pangan. "Impor bisa jadi moral hazart importirnya, ini simalakama,"
Sebenarnya, kata Enny, ada cara lain untuk menghindari impor, yaitu dengan memberikan anggaran lebih kepada Badan Urusan Logistik (Bulog) agar bisa membeli beras dari petani.
Pemerintah saat ini membekali Bulog dengan patokan harga beras sebesar Rp7300. Sementara, harga beras di tingkat petani sudah Rp7500. Pemerintah bisa menambah modal Bulog, namun tidak untuk membeli beras.
Menurutnya, Bulog bisa membeli gabah. Konsekuensi mereka harus menggiling terlebih dahulu agar bisa menjadi beras. Di sinilah letak biaya tambahan yang harus dibayarkan pemerintah.
"Pemerintah harus punya terobosan, apakah pengadaan gabah melalui gapoktan (gabungan kelompok tani), tapi bulog harus diberi biaya penggilingan," tandas Enny. (mad)
Baca Juga:
Pemerintah Akan Impor Beras saat Ramadhan dan Lebaran
Bagikan
Fredy Wansyah
Berita Terkait
Stok Beras Pemerintah Bisa Rusak, Bulog Harus Percepat Penyaluran 1,5 Juta Ton Beras SPHP
Harga Beras Masih Dijual Melebihi HET di 51 Daerah
DPR Tegaskan Tumpukan Beras Bulog 3,8 Juta Ton Seharusnya Cukup untuk Tameng Subsidi, Bukan Jadi Alasan Cabut Izin Pedagang
Satu Juta Ton Usia Simpanan Beras Pemerintah Hampir 12 Bulan, DPR Minta Kurangi
Pedagang Beras yang Jual di Atas HET Diberi 'Kartu Kuning' dan Waktu Seminggu untuk Tobat, Kalau Masih Bandel Sanksi Menanti
Firman Soebagyo Dukung Bulog 'Naik Kelas' jadi Kementerian, Demi Kuasai Stok Beras Nasional
Wacana Penggabungan Bulog dan Bapanas, Komisi IV DPR: Jangan Sampai Reformasi Kelembagaan Justru Menambah Beban Baru
Bulog Jadi Pemasok Beras Premium Buat MBG
Standar Kualitas Bantuan Pangan Diperketat, Bapanas Wajibkan Bulog Lakukan 'Treatment' Stok Lama di Gudang
Presiden Prabowo Sebut Impor Beras Dihentikan, DPR Minta Pemerintah Pastikan Petani Tak Dirugikan