Sudirman Said, Mantan Dewan Pakar PKS yang Jadi Menteri ESDM


Menteri ESDM Sudirman Said (Antara Foto)
MerahPutih Politik - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said kembali menyita perhatian publik tanah air. Namanya santer dibicarakan bukan dalam kasus wacana Reshuffle Kabinet Jilid II yang kabarnya akan dilakukan dalam waktu dekat oleh Presiden Joko Widodo.
Kali ini Sudirman Said menyita perhatian publik tanah air karena melaporkan Setya Novanto yang juga Ketua DPR RI kepada Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Dewan Perwakilan Rakyat pada Senin (16/11).
Setya Novanto dilaporkan ke MKD karena mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam renegosiasi kontrak PT Freeport. Sudirman menyebut Setya Novanto bersama dengan seorang pengusaha menemui pimpinan PT Freeport sebanyak tiga kali.
Dalam pertemuan terakhir, demi memuluskan renegosiasi kontrak perpanjangan PT Freeport ia meminta sahan sebesar 11 persen untuk Presiden Joko Widodo dan 9 persen untuk Wakil Presiden Jusuf Kalla. Bukan hanya itu ia juga meminta PT Freeport melakukan divestasi saham sebesar 49 persen dalam pembangunan proyek listik di Timika.
Lantas siapakah Sudirman Said?
Sebelum menjadi menteri ESDM, pria kelahiran Jawa Tengah pada 16 April 1963 menghabiskan kariernya di beberapa perusahaan yang bergerak dalam bidang energi baik swasta dan pemerintah. Pada tahun 2007 ia pernah menjabat sebagai staf ahli Direktur Utama PT Pertamina.
Ia juga dikenal sebagai figur yang fokus terhadap pemberantasn korupsi di Indonesia. Bersama dengan sejumlah tokoh nasional semisal Sri Mulyani (mantan Menteri Keuangan), Ery Riana (mantan pimpinan KPK) dan Kuntoro Mangunsubroto mendirikan orgaisasi bernama Badan Pelaksana Masyarakat Transparansi Indonesia.
Sejumlah kasus besar yang pernah disuarakan organisasi tersebut adalah Korupsi Penyelewengan dana pemilu tahun 2004 oleh anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) kemudian penyelesaian kasus Chandra Hamzah dan Bibit Samad Rianto dalam kasus cicak vs buaya. Mereka meminta agar kedua pimpinan KPK itu tidak dikriminalisasi.
Kemudian ia pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Pindad. Selanjutnya Presiden Joko Widodo pada tanggal 27 Oktober 2014 melantik Sudirman Said sebagai Menteri ESDM. Sejak dilantik sebagai menteri itulah sosoknya selalu kerap menjadi perhatian publik.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang juga aktivis pergerakan 1998 Adian Napitupulu mengaku kecewa dengan keputusan Presiden Joko Widodo menunjuk Sudirman Said sebagai menteri ESDM. Menurut Adian, Sudirman berpotensi kuat mengkhianati Nawa Cita Presiden Joko Widodo.
Tudingan itu dilontarkan Adian karena menilai Sudirman Said tidak jujur dengan masa lalunya. Adian menyebut pada tahun 2004 Sudirman Said pernah diangkat sebagai Dewan Pakar Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Namun, hal tersebut dibantah mati-matian oleh Sudirman Said.
"Dirinya mengaku bukan kader PKS, tapi pada tahun 2004 dia diangkat menjadi dewan pakar PKS dan ini tidak bisa dipungkiri," kata Adian dalam siaran persnya, Jumat (31/10/2014).
Sikap Sudirman Said yang mengkhianati masa lampaunya membuat Adian geram. Bagiya jika Sudirman Said berani menyangkal masa lalunya, bukan mustahil ia akan mengkhianati hal-hal lain.
"Termasuk mengkhianati Jokowi," tandasnya.
Di sudut lain Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid membenarkan bahwa Sudirman Said pernah menjadi Dewan Pakar PKS pada tahun 2004 silam. Meski duduk sebagai Dewan Pakar, bukan berarti Sudirman Said serta merta menjadi kader PKS.
"Pak Sudirman sempat menjadi dewan pakar tapi hanya sekitar satu tahun, setelah itu saya tidak tahu lagi bagaimana karier politik beliau," ujar Hidayat saat dihubungi, Rabu (12/11/2014).
Sementara itu Politikus Partai NasDem Akbar Faizal menyebut Sudirman Said sebagai bagian dalam Koalisi Merah Putih (KMP). Mantan politikus Partai Hanura itu tanpa tedeng aling-aling menyebut satu setengah bulan sebelum dilantik menjadi Menteri Sudirman Said masih bergabung dalam barisan KMP.
"Sudirman Said itu 1,5 bulan sebelum dilantik (sebagai menteri) masih Garuda Merah," ujar Akbar, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta beberapa waktu silam.
BACA JUGA:
- Fahri Hamzah Serang Balik Sudirman Said karena Lecehkan Kehormatan DPR
- Fahri Hamzah: Sudirman Said Ingin Perpanjang Kontrak Freeport
- Uchok Sky Khadafi: Sudirman Said Takut Kena Reshuffle
- Sudirman Said Benarkan Setya Novanto Pencatut Nama Presiden
- Ngotot Perpanjang Kontrak Freeport, Sudirman Said Disebut Keblinger
Bagikan
Bahaudin Marcopolo
Berita Terkait
Setya Novanto Bebas Lebih Cepat, Sebut Kader Setia yang Telah Selesai Jalani Hukuman

Golkar Siapkan Posisi Jika Setnov Mau Aktif Lagi di Kepengurusan Partai

Golkar Tegaskan Setnov Tidak Pernah Dipecat, Statusnya Masih Kader Beringin

Terpaksa Manut, Ketua KPK Akui Pembebasan Bersyarat Setnov Terasa Tidak Adil

MAKI Desak Menteri Imipas Batalkan Bebas Bersyarat Setya Novanto dan Ancam Gugat ke PTUN

Ahmad Doli Kurnia Sebut Setya Novanto Masih Kader Golkar, Belum Pernah Diberhentikan

Menteri Hukum Tegaskan Pembebasan Bersyarat Setya Novanto Murni Wewenang Pengadilan

ICW Kritik Pembebasan Bersyarat Setya Novanto, Sebut Kemunduran dalam Pemberantasan Korupsi

Setya Novanto Bebas dari Penjara karena Hukumannya Dipotong, KPK Tegaskan tak Ikut Campur

Setnov Wajib Lapor Sebulan Sekali ke Penjara Sampai 2029, Bisa Dihukum Kembali jika Langgar Aturan
