Stasiun Solo Kota Bagian dari Sejarah Kota Solo
Bagian dalam Stasiun Solo Kota. (Foto: MerahPutih/Win)
MerahPutih Budaya - Banyak orang mengenal jika di Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng) hanya memiliki tiga Stasiun saja, yakni Stasiun Solo Balapan, Stasiun Purwosari dan Stasiun Jebres. Namun, usut punya usut ada satu stasiun yang lebih tua keberadaannya, yakni Stasiun Solo Kota.
Memang, jika dilihat saat ini stasiun tersebut seolah mati, jika dibandingkan ketiga stasiun lainnya, yang sampai saat ini masih melayani penumpang dari berbagai daerah.
Jika dilihat, lokasi stasiun ini juga berbeda dengan tiga lokasi stasiun lainnya, karena berada di kawasan perkampungan, yakni kawasan Sangkrah, Pasar Kliwon.
Meski saat ini seolah sudah mati, namun jangan salah jika Stasiun Solo Kota ini bagian dari perjalanan industri yang ada di Kota Bengawan. Pasalnya, saat masih menggunakan transportasi kereta jaman dahulu, banyak masyarakat yang mengirimkan barang dengan menggunakan moda transportasi tersebut.
Jika dirunut, rel perlintasan yang ada sana cukup unik, selain berada di perkampungan, rel penghubungnya juga berada di kawasan jantung Kota Solo, yakni di tepi jalan Slamet Riyadi Solo. (Win)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
KAI Daop 1 Kantongi 15 Juta Penumpang, Penumpang Tertinggi Berangkat Pasar Senen
Dana Transfer Daerah Dipangkas Rp 218 Miliar, Pemkot Solo Lakukan Rasionalisasi APBD 2026
UEA Resmi Hibahkan RS Kardiologi Emirates-Indonesia Senilai Rp 417,3 Miliar ke Pemkot Solo
Wali Kota Jakarta Pusat Beberkan Alasan di Balik Uji Coba Pelican Crossing di Stasiun Cikini
Akibat Ada Demo, Perjalanan Kereta Jarak Jauh Terpaksa Berhenti di Stasiun Jatinegara demi Keselamatan Penumpang
Hindari Masalah Royalti Musik, Stasiun Solo Balapan Tak Lagi Putar Lagu 'Bengawan Solo'
KAI Sediakan 106 Water Station, Penumpang Bisa Isi Air Sepuasnya
Rudy Jabat Plt DPD PDIP Jateng, Teguh Gantikan Jadi Ketua PDIP Solo
501 Warga Binaan Rutan Kelas 1 Solo Dapat Remisi
Rumah Kecil Pahlawan Nasional Slamet Riyadi Memprihatinkan, DPRD Solo Ajukan Dana Revitalisasi APBD