Soal Ujian Kelas II SD Muat Materi Pembunuhan dan Perceraian Beredar di Facebook


Murid SD
Merahputih Nasional- Netizen dibuat geger dengan penemuan soal ujian murid kelas II SD yang memuat materi tentang pembunuhan dan perceraian.
Penemuan berawal saat salah satu orang tua murid SD Negeri Baru 02 Pagi Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur menemukan soal ulangan kenaikan kelas anaknya yang mengandung makna dan uraian terkait pembunuhan dan perceraian.
Kaget dan merasa materi tersebut tidak layak menjadi bahan ajar anak SD setingkat anaknya, ia pun mempublikasikan dan membeberkan kekesalannya melalui akun Facebook Agung Suharto Dirdjosbroto.
Soal Ujian Kelas II SD yang memuat materi pembunuhan dan perceraian (Foto: FB)
Dalam unggahan itu Agung memprotes ketidaktelitian Kementerian Pendidikan atas bahan ajar yang tidak patut untuk anak SD tersebut.
"Ini salah satu yg membuat saya marah dan kecewa dengan Kementrian Pendidikan dan dewan pengawas pendidikan indonesia krn masih belum becus membuat soal Ulangan Kelas II SD. Padahal yg membuat soaln ini saya yakin lulusan universitas semuanya. Bisa bayangkan anak kita yg di SD kelas II diberikan Soal ulangan yg seperti foto yg sy perlihatkan.... dimana mereka harus belajar mengenai "PEMBUNUHAN" dan juga "PERCERAIAN...," tulis akun Agung Suharto Dirdjosbroto dengan nada marah, Sabtu (21/5).
Ia pun mengingatkan agar orang tua dirumah lebih berhati-hati dan mengawasi materi yang diberikan oleh sekolah.
BACA JUGA:
- Anjurkan Berhubungan Seks, Buku "Saatnya Aku Belajar Pacaran" Dikecam
- Pedagang Buku Khawatir Bangkrut Karena Digitalisasi Buku
- Buku Hizbut Tahrir Tak Laku, Pedagang Lebih Suka Jual Buku "Kiri"
- Buku "Kiri" Shopping Centre Yogyakarta
- Pedagang Buku Shopping Centre Tak Gentar Jual Buku "Kiri"
Bagikan
Berita Terkait
Dugaan Korupsi Rp 9,9 Triliun, Kemendikbudristek Ganti Kajian Agar Rekomendasi Jadi Gunakan Sistem Chrome

Lirik Lagu Penuh Motivasi Berjudul 'Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat' Ciptaan Benny Hermanto

DPR Ingatkan Penghapusan Jurusan di SMA Bisa Timbulkan Masalah Tenaga Pendidik

Aturan Seleksi Masuk PTN diubah, Rektor UNS Sebut Tidak Ada Lagi Diskriminasi
