Pedagang Buku Shopping Centre Tak Gentar Jual Buku "Kiri"

Eddy FloEddy Flo - Rabu, 18 Mei 2016
Pedagang Buku Shopping Centre Tak Gentar Jual Buku

Pusat buku Shopping Center Jalan Senopati Nomor 3, Yogyakarta. (Foto: MerahPutih/Fredy Wansyah)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Nasional - Para pedagang buku di pusat buku murah Kota Yogyakarta, Shopping Centre, mengaku tak gentar menujual buku-buku bertema komunisme, marxisme, lenisnisme, atau dikenal buku "kiri". Mereka bahkan memajang buku-buku "kiri" di display depan toko.

M Ashar Rahmat, pemilik toko buku Empat Putra, Shopping Centre nomor 20, menyatakan bahwa selama penyitaan buku tak berdasarkan aturan hukum, ia tak takut menjual buku "kiri". "Kan harus jelas. Apa aturannya, apa undang-undangnya, selama gak ada dasarnya ya ngapain takut," ujar M Ashar ditemui merahputih.com, di Shopping Centre, Kota Yogyakarta, Rabu (18/5).

Di awal maraknya isu pembakaran logo komunisme dan penarikan buku komunisme di berbagai daerah beberapa waktu lalu, Ashar dan rekan-rekannya sesama pedagang buku sempat khawatir. Menurutnya, berdasarkan keberadaan ormas-ormas keagamaan di Yogyakarta, ia menyatakan ancaman buku "kiri" cukup besar.

"Sempat ada ketakutan. Yang ditakutkan itu ormas-ormasnya, bukan dari aparatnya. Ormas sifatnya kan emosional aja mainnya. Kalau aparat kan bisa ditanya dulu dasar dan landasannya, bisa ditanya mana surat tugasnya kalau memang mau menarik buku," kata pedagang yang juga memiliki penerbitan ini.

Di tempat lain, Ratih, pedagang toko buku Radja Diskon, nomor A9 Shopping Centre, juga menyatakan hal yang sama. Ia tak takut menjual buku "kiri" meski wacana pelarangan komunisme dan leninisme marak.

"Biasa aja kok. Ini tadi pagi baru datang lagi buku ini (menunjukkan buku Manifesto Wacana Kiri)," kata perempuan asli Yogyakarta itu, dengan nada lembutnya.

Sebelumnya, empat peristiwa teror menimpa dua penerbit dan satu toko buku, yakni penerbit Narasi di daerah Deresan, penerbit Resist Book di Maguwoharjo, dan Toko Buku Budi di Caturtunggal. Peristiwa itu berlangsung antara hari Selasa dan Rabu, 10 & 11 Mei 2016. Buku-buku bertema Marxisme, Leninisme, dan Komunisme ditarik aparat dengan alasan sebagai sampel.(Fre)

BACA JUGA:

  1. Sebulan, Ratusan Judul Buku "Kiri" Laku Terjual
  2. Marak Penindakan Terhadap Atribut Berbau Komunis, Istana Angkat Suara
  3. Perjalanan Pelukis yang Dekat dengan Partai Komunis
  4. Heboh Beredar Mainan Anak Berlogo Komunis di Yogyakarta
  5. Tiongkok Buka Taman Bertema Partai Komunis
#Yogyakarta #Atribut PKI #Komunisme #Buku Kiri
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Presiden Prabowo Minta Setiap Kerdatangannya tak lagi Disambut Anak-Anak, Kasihan Lihat Kepanasan dan Ganggu Jam Sekolah
Prabowo memerintahkan Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menyurati para bupati dan wali kota terkait dengan arahan tersebut.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Presiden Prabowo Minta Setiap Kerdatangannya tak lagi Disambut Anak-Anak, Kasihan Lihat Kepanasan dan Ganggu Jam Sekolah
Indonesia
Gunung Merapi Keluarkan 4 Kali Awan Panas Guguran, Masyarakat Diminta Waspada
Teramati 4 kali awan panas guguran ke arah barat daya (Kali Krasak) dengan jarak luncur maksimum 2.000 meter.
Dwi Astarini - Selasa, 11 November 2025
Gunung Merapi Keluarkan 4 Kali Awan Panas Guguran, Masyarakat Diminta Waspada
Tradisi
Daftar Raja Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta yang Dimakamkan di Imogiri
Makam Raja Imogiri atau Pajimatan Imogiri dibangun oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo pada 1554 Saka atau 1632 Masehi.
Dwi Astarini - Kamis, 06 November 2025
Daftar Raja Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta yang Dimakamkan di Imogiri
Tradisi
Astana Pajimatan Imogiri, Kompleks Permakaman Raja-Raja Mataram dari Dulu hingga Kini
Hingga kini, tradisi memakamkan raja keturunan Mataram di kompleks permakaman ini masih dilakukan.
Dwi Astarini - Kamis, 06 November 2025
Astana Pajimatan Imogiri, Kompleks Permakaman Raja-Raja Mataram dari Dulu hingga Kini
Indonesia
Mulai 2026, Jemaah Calon Haji Banten dan DIY Berangkat dari Embarkasi Cipondoh dan Yogyakarta
Siap memberangkatkan jemaah calon haji mulai 2026.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Mulai 2026, Jemaah Calon Haji Banten dan DIY Berangkat dari Embarkasi Cipondoh dan Yogyakarta
Indonesia
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh
Stabilitas di daerah menjadi fondasi penting bagi kelancaran kehidupan masyarakat, penyelenggaraan pemerintahan, dan pembangunan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 11 September 2025
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh
Indonesia
KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi
KAI Daop 6 Yogyakarta telah melayani 219.400 penumpang selama long weekend Maulid Nabi.
Soffi Amira - Selasa, 09 September 2025
KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi
Indonesia
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Kebebasan menyampaikan pendapat melalui unjuk rasa dijamin oleh konstitusi
Angga Yudha Pratama - Selasa, 02 September 2025
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Indonesia
Viral Temuan Lukisan Berlambang PKI di Universitas Mulawarman Samarinda, Ini Penjelasan Pihak Rektorat
Lukisan tersebut adalah materi perkuliahan mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Sejarah
Angga Yudha Pratama - Selasa, 02 September 2025
Viral Temuan Lukisan Berlambang PKI di Universitas Mulawarman Samarinda, Ini Penjelasan Pihak Rektorat
Indonesia
Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY
Potensi banjir pesisir Medan akibat adanya aktivitas pasang air laut, dan fenomena alam lainnya.
Frengky Aruan - Selasa, 19 Agustus 2025
Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY
Bagikan