Silat Betawi ala Abang None Jakarta Dalam Lakon Jawara Dari Marunda


Pentas budaya Abang dan None Jakarta dalam lakon Jawara: Langgam Hati Dari Marunda di GKJ, 24-25 Oktober (Foto: MP/Man)
MerahPutih Budaya - Teater Abang None Jakarta menggelar sebuah sandiwara Betawi bertajuk ‘Jawara’ Langgam Hati dari Marunda. Dalam pertunjukan kali ini, Teater Abang None Jakarta mengangkat ilmu bela diri silat Betawi, sebagai bukti konsistensi Teater Abang None Jakarta dalam mempertahankan budaya bangsa, khususnya budaya Betawi.
Pertunjukkan sandiwara ini bakal berlangsung mulai tanggal 24-25 Oktober 2015 mendatang di Gedung Kesenian Jakarta.
Dalam lakon Jawara, para pemeran yang terlibat dalam pementasan telah dibekali ilmu silat langsung dari salah seorang pewaris asli kebudayaan Betawi yang juga menjadi penata gerak dalam pementasan, yaitu Atien Kisam, atau yang lebih akrab disapa Bang Atien. Selain itu, mereka juga berkolaborasi dengan tiga perguruan besar silat Betawi yaitu, Sabeni Tenabang, Harimau Belut Putih, Pusaka Jakarta.
Kisah yang dipentaskan Teater Abang None Jakarta menceritakan perjalanan Asni, yang dituduh merampok rumah Babah Yong. Asni pun melakukan perjalanan untuk mencari siapa yang sebenarnya telah merampok rumah Babah Yong.
Setelah melewati perjalanan panjang, tibalah Asni di Marunda. Pada saat itu sedang digelar sebuah sayembara yang diikuti oleh para jawara silat yang
dibuat oleh Bang Bodong, dengan tujuan mencarikan jodoh untuk Mirah, anak Bang Bodong yang sangat cantik dan jago silat. Ternyata, rampok yang selama ini dicari oleh Asni juga mengikuti sayembara tersebut.
Usai pementasan, Pembina Teater Abang None sekaligus Produser dalam pementasan tersebut,Maudy Koesnaedi, mengatakan,“Dalam setiap pementasan Teater Abang None Jakarta kami selalu mengangkat budaya Betawi dari sisi yang berbeda. Kali ini, saya bersama para Abang None Jakarta yang tergabung dalam TeaterAbang None Jakarta kembali memperkenalkan silat Betawi, yang merupakan salah satu warisan budaya bangsa. Senang rasanya melihat antusias para Abang None dalam menyukseskan pementasan yang telah dipersiapkan selama 9 bulan ini. Semoga pesan moral untuk terus memiliki semangat melestarikan dan mencintai kebudayaan bangsa dapat tersampaikan melalui pementasan Jawara ini,” pungkas Maudy
Teater Abang None Jakarta berdiri sejak tahun 2009 atas prakarsa Maudy Koesnaedi (None Jakarta1993). Komunitas ini merupakan bentuk sumbangsih dan usaha dalam melestarikan budaya Betawi, serta sarana untuk memotivasi dan memberikan kesempatan kepada para Abang None Jakarta turut serta dalam usaha tersebut. Hingga saat ini, Teater Abang None Jakarta telah memproduksi 9 pertunjukan mulai dari “Cinta Dasima” pada tahun 2009,“Doel: Antara Roti Buaya dan Burung Merpati, Kembang Parung Nunggu Dipetik” pada tahun 2010, “Sangkala 9/10” pada tahun 2011, “Soekma Djaja” dan “Topeng Betawi Jaya Bersama” pada tahun 2013, “Lenggak Lenggok Jakarta” dan “Topeng Jakarta Jaya Raya” pada tahun 2014, “We Love Mpok Nori” yang dipentaskan di Galeri Indonesia Kaya pada perayaan ulang tahun kota Jakarta pada tahun 2015 dan yang terakhir yaitu “Jawara” yang akan dipentaskan mulai 24 hingga 25 Oktober 20 15 mendatang di Gedung Kesenian Jakarta.(man)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Perda 4/2015 Bikin Budaya Betawi Terancam Punah, Hal ini Bakal Selamatkan Identitas Jakarta

Pramono Sebut Jakarta Harus Punya Lembaga Adat Betawi, Jadi Identitas Kuat sebagai Kota Global

Hotel Bintang 4 - 5 di Jakarta Wajib Tonjolkan Budaya Betawi selama 2 Bulan dalam Setahun

Maudy Koesnaedi Melawak Gaya Betawi Hadirkan Sketsa Kesehariaan Warga
Pimpinan DPRD DKI Minta Pemprov tidak Asal dalam Jatuhkan Sanksi kepada Pengamen Ondel-Ondel

Pemprov DKI Segera Rampungkan Perda yang Melarang Ondel-ondel Ngamen di Jalan, Rano Karno: Mudah-mudahan Sebelum HUT Jakarta

Jadi Kado Ultah, Perda Larangan Ondel-Ondel Ngamen Rampung Sebelum HUT Jakarta

Ketua DPRD DKI Usulkan Kebudayaan Betawi Masuk Kurikulum Pembelajaran di Sekolah

Ketua DPRD DKI Dorong Pendidikan Budaya Betawi di Sekolah untuk Pelestarian Jangka Panjang

Gubernur Pramono Wajibkan 10 Hotel Bintang 5 Hadirkan Unsur Betawi
