Sesajen Bubur Merah Putih Ritual Khas Wayang Orang Bharata


Setiap kali hendak pentas, para pemain Wayang Orang Bharata memberikan sesajen Bubur Sengkolo (Foto: MP/Hadi
MerahPutih Budaya - Pemberian sesaji atau sesajen memang sudah menjadi budaya masyarakat Indonesia khususnya yang berlatar belakang budaya Jawa. Hal tersebut dianggap lumrah dan biasa, sebagai sarana permintaan selamat kepada Yang Maha Kuasa.
Kebanyakan orang malah menganggap belum lengkap suatu acara jika tanpa sesajen, bahkan merasa was-was akan kemungkinan tidak lancarnya acara tersebut apabila tidak menyediakan sesajen. Tapi seiring berkembangnya zaman, kini sesajen dianggap hanya sebatas budaya tanpa unsur syirik atau menyekutukan Tuhan.
Kebiasaan menyediakan sesajen di Wayang Orang Bharata, sudah ada sejak dulu hingga sudah menjadi budaya.”kami menyediakan bubur Sengkolo setiap malam Minggu kalau mau pentas,” tutur M Yunus, Humas dan Kepala Rumah Tangga WO Bharata.
Bubur Sengkolo lebih dikenal sebagai bubur merah putih, yang merupakan bubur beras yang dicampuri gula merah dan bubur putih dengan sejumput parutan kelapa. Disediakannya bubur tersebut bukanlah perkara kebetulan tetapi mengingatkan akan warna bendera nasional Indonesia yaitu Merah Putih.
Pemberian bubur tersebut sudah menjadi tradisi di Wayang Orang Bharata, selain itu jika ada pementasan akbar pengurus akan mengadakan tumpengan, hal tersebut semata-mata dilakukan sebagai sarana supaya berkumpul dan berdoa kepada Tuhan YME.
“Tradisi yang sudah membudaya tidaklah syirik selama niatnya untuk Tuhan, bukan berarti ketika ada orang menyalakan dupa atau kemenyan untuk mengundang setan tetapi hanya untuk wewangian,”tutup Yunus.(hdi)
Baca Juga:
Fenomena Mistik di Gedung Wayang Orang Bharata
Wayang Orang Bharata Hidup Enggan, Mati Segan
Wayang Orang Bharata Lahir dari Sapta Marga TNI
Wayang Orang Bharata, Serpihan Budaya yang Tersisa di Jakarta
Bagikan
Berita Terkait
Film Pendek 'Kita Berkebaya' Segera Rilis 24 Juli 2025, Angkat Keresahan Tradisi Berkebaya Agar Tak Ditinggalkan

Makna Filosofi Tarian Anak Coki, yang Viral Mendunia Lewat Video Aura Farming

Indonesia Emas 2045 Tak Akan Tercapai Tanpa Perubahan Budaya Ilmiah

Rumah Atsiri Indonesia dan Kemenparekraf Luncurkan Koleksi Aromatik

Kampanye #IniIndonesiaku Ajak Rayakan Keindahan Budaya Indonesia
