Selain Suku Baduy, Ada Masyarakat Adat Cisungsang di Banten


Kegiatan Seren Taun oleh masyarakat adat Cisungsang, Desa Cisungsang, Kecamatan Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten. (Foto: kebudayaanindonesia.net)
MerahPutih Wisata - Kabupaten Lebak, Banten, sangat terkenal dengan masyarakat adat Suku Baduy dengan tradisi masa lalu sangat kuat. Namun, selain masyarakat Baduy, di Kabupaten Lebak terdapat dua masyarakat adat lain yaitu Cisungsang dan masyarakat adat Citokek. Kali ini, kita akan bercerita tentang masyarakat adat Cisungsang.
Masyarakat adat Cisungsang terletak di Desa Cisungsang, Kecamatan Cibeber. Berbeda dengan masyarakat Baduy, masyarakat adat Cisungsang lebih terbuka. Akses masuk ke Cisungsang seperti ke desa-desa lain, bisa dimasuki kendaraan termasuk roda empat. Masyarakat Cisungsang memiliki kearifan lokal sangat kental sehingga menjadi destinasi wisata budaya favorit di daerah Banten, khususnya Kabupaten Lebak. Kawasan adat Cisungsang ditempuh kurang lebih 5 jam perjalanan dari Kota Rangkasbitung.
Terletak di kaki Gunung Halimun, pemandangan alam di wilayah masyarakat adat Cisungsang sangat alami. Pemandangan di wilayah ini menjadi sajian menarik untuk berwisata alam bebas. Suasana alam pegunungan Halimun menambah wibawa masyarakat adat Cisungsang.
Masyarakat adat Cisungsang dipimpin oleh seorang kepala adat. Pemilihan kepala adat ini berbeda dengan desa-desa lain, yaitu penunjukannya melalui proses wangsit dari karuhun atau nenek moyang. Masyarakat adat Cisungsang menganut tiga sistem pemerintahan, yaitu sistem pemerintahan negara, sistem kasupuhan atau hukum adat, dan sistem agama.
Masyarakat Cisungsang menggunakan bahasa Sunda. Mereka mempertahankan adat istiadat secara turun menurun. Meski lebih terbuka jika dibanding dengan masyarakat Baduy, masyarakat Cisungsang sangat ketat dalam aturan adat terutama sangat menjungjung tinggi pemimpin adat. Masayarakat Cisungsang mayoritas bekerja sebagai petani dan pedagang, hanya sebagian kecil anggota masyarakat yang bekerja ke kota-kota besar.
Salah satu kegiatan adat Masyarakat Cisungsang yang menarik perhatian banyak wisatawan yaitu Seren Taun. Seren Taun masyarakat Cisungsang sebagi rasa syukur kepada Tuhan setelah panen. Seren Tahun dilangsungkan selama seminggu dengan beragam kegiatan dan ritual yang tentu membuat pelancong sangat kagum terhadap masyarakat yang hingga saat ini terus menjagai tradisi masa lalu di tengah gempuran kemodernan.
Seren tahun ini sangat kental tradisi masa lalu dengan anggota masyarakat Cisungsang mengenakan pakaian adat hitam dan ikat kepala. Masyarakat Cisungsang bersuka ria. Seren Taun juga sekaligus persiapan masyarakat agraris Cisungsang untuk satu tahun ke depan. Pada acara ini berisi beragam tradisi, tari maupun pertunjukan musik tradisional. Belajar dari masyarakat adat Cisungsang salah satunya dengan mengikuti tradisi Seren Taun ini.
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Pergerakan Tanah Menyusul Cuaca Ekstrem Sebabkan Puluhan Rumah Rusak di Lebak Banten

3 Orang Suku Badui Dalam Meninggal Akibat Tidak Dapat Akses Obat TBC

Rumah Suku Badui Hancur Diterjang Puting Beliung, Ini Nama-Nama Korban

Pemukiman Suku Badui Diterjang Puting Beliung, Kerugian Capai Rp 350 Juta
