Wisatawan Dilarang Masuk ke Baduy Dalam, Ada Apa?

Ana AmaliaAna Amalia - Senin, 15 Februari 2016
Wisatawan Dilarang Masuk ke Baduy Dalam, Ada Apa?

Foto: Instagram @stevanyifw

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Budaya - Masyarakat Baduy  yang bermukim di kawasan Lebak, Banten memang dikenal sebagai kelompok masyarakat yang mengisolir diri mereka dari perkembangan zaman, orang Baduy khususnya Baduy dalam lebih memilih untuk hidup secara tradisonal di desa mereka yang jauh dari hingar bingar perkotaan.

Karena itulah, Baduy yang terletak di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, banyak menarik perhatian para wisatawan domestik dan asing, para wisatawan tertarik untuk melihat langsung kehidupan masyarakat suku Baduy yang terus berpegang teguh pada nilai-nilai luhur nenek moyang mereka.

Tapi ada yang berbeda sepanjang Februari dan Maret ini, wisatawan dilarang memasuki wilayah Baduy terutama Baduy Dalam. Loh kenapa?

Hal ini dikarenakan, masyarakat Baduy tengah menjalankan tradisi Kawalu mulaiyang akan di mulai pada tanggal  18 Februari mendatang, hari itu sampai selesai, Baduy tertutup bagi orang luar.

"Kami meminta wisatawan menghormati dan menghargai keputusan adat karena masyarakat Baduy Dalam sedang menjalani ritual adat peninggalan nenek moyang itu," kata Kepala Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak yang juga tetua adat Baduy, Saija, di Rangkasbitung, Banten, pada Senin (15/1), seperti yang dikutip dari AntaraNews.

Saat upacara Kawalu berlangsung, masyarakat Baduy akan berkonsentrasi berdoa kepada Tuhan untuk kemanan dan kesejahteraan negara, bahkan mereka juga berpuasa.

Ritual Kawalu dilaksanakan selama tiga bulan untuk menjalankan tradisi dengan puasa serta berdoa meminta keselamatan bangsa dan negara yang aman, damai, dan sejahtera.

Untuk itu, wisatawan dihimbau agar tidak datang ke Baduy selama pelaksanaan Kawalu ini berlangsung.

Tradisi Kawalu ini telah berlangsung sejak zaman nenek moyang masyarakat Baduy, hal ini dilakukan secara turun temurun dan tetap lestari hingga saat ini.

Setelah Kawalu selesai, para pengunjung boleh kembali datang ke Baduy.

Acara Kawalu akan dilanjutkan dengan tradisi Saba, dalam  acara ini, masyarakat Baduy akan mendatangi Gubernur Banten dengan membawa hasil panen mereka.

BACA JUGA:

  1. Belajar Hidup dari Orang Baduy
  2. Mitologi Terciptanya Angklung dan Dewi Sri
  3. Angklung Gubrag, Kesenian Banten yang Hampir Punah
  4. Saung Angklung Udjo, Wisata Edukasi di Bandung
  5. Bandung Lautan Angklung Pecahkan Rekor Dunia
#Provinsi Banten #Suku Baduy Di Banten #Kabupaten Lebak Banten
Bagikan
Ditulis Oleh

Ana Amalia

Happy life happy me

Berita Terkait

Indonesia
Pergerakan Tanah Menyusul Cuaca Ekstrem Sebabkan Puluhan Rumah Rusak di Lebak Banten
Pergerakan tanah di Kabupaten Lebak, Banten kerap terjadi, karena topografi alamnya pegunungan, perbukitan, dan aliran sungai.
Frengky Aruan - Rabu, 11 Desember 2024
Pergerakan Tanah Menyusul Cuaca Ekstrem Sebabkan Puluhan Rumah Rusak di Lebak Banten
Indonesia
3 Orang Suku Badui Dalam Meninggal Akibat Tidak Dapat Akses Obat TBC
Kabar duka datang dari pemukiman suku Badui Dalam, Desa Kanekes, Kabupaten Lebak, Banten.
Wisnu Cipto - Selasa, 05 November 2024
3 Orang Suku Badui Dalam Meninggal Akibat Tidak Dapat Akses Obat TBC
Indonesia
Rumah Suku Badui Hancur Diterjang Puting Beliung, Ini Nama-Nama Korban
Perumahan Suku Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, diterjang angin puting beliung. Kerusakan akibat puting beliung diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Wisnu Cipto - Kamis, 26 September 2024
Rumah Suku Badui Hancur Diterjang Puting Beliung, Ini Nama-Nama Korban
Indonesia
Pemukiman Suku Badui Diterjang Puting Beliung, Kerugian Capai Rp 350 Juta
Kondisi rumah suku Badui yang terbuat dari bilik bambu dan atap rumbia di antaranya roboh hingga rata dengan tanah.
Wisnu Cipto - Kamis, 26 September 2024
Pemukiman Suku Badui Diterjang Puting Beliung, Kerugian Capai Rp 350 Juta
Bagikan