Koja Tas Ramah Lingkungan dari Suku Baduy

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Jumat, 19 Februari 2016
Koja Tas Ramah Lingkungan dari Suku Baduy

Kerajinan tangan khas Baduy. (Foto: disbudpar.banten.go.id)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Budaya - Suku Baduy, Kabupaten Lebak, Banten, memiliki seribu kearifan lokal untuk menjadi pembelajaran bagi masyarakat lain. Suku Baduy dikenal sebagai masyarakat tradisional yang mempertahankan tradisi nenek moyang dan senantiasa menjaga alam lingkungan tempat tinggalnya.

Ketradisionalan masyarakat Baduy bisa dilihat dari pakaian yang dikenakan. Selain pakaian, penunjang aktivitas sehari-hari bisa menjadi ciri lain, salah satunya tas berbahan alami bernama koja. Koja merupakan wadah untuk menunjang kegiatan sehari-hari masyarakat Baduy.

Tas koja berbentuk tidak terlalu besar dengan warna alami cokelat. Koja dibuat dengan anyaman berlubang sehingga isi koja bisa dilihat dari luar. Tas ini bertali selendang cukup panjang sehingga bisa dipakai menyilang di pundak atau selendangkan.

Tas Koja terbuat dari kulit pohon pohon teureup. Pohon ini banyak terdapat di wilayah Baduy. Pohon teureup merupakan kerabat nangka. Pohon teureup banyak terdapat di wilayah Baduy. Kulit teureup harus dijemur lebih dahulu agar lebih kuat. Setelah kering, kulit teureup kering dibelah kecil-kecil. Belahan kayu ini yang kemudian dibentuk benang yang menjadi bahan pembuatan tas. Meski kuat, tentu tas dari kulit kayu ini mudah terurai dalam tanah.

Di daerah lain di Banten, kulit pohon teureup ini dijadikan bahan tali untuk mengikat tumpukan kayu bakar agar mudah dibawa. Kayu ini terkenal sangat kuat, maka tidak salah jika masyarakat Baduy menjadikan kulit kayu ini sebagai wadah untuk membawa perkakas pertanian yang cukup berat.

Saat ini, tas koja khas Baduy dapat dipakai masyarakat luar. Koja menjadi salah satu dari sekian banyak produk lokal Baduy yang dijadikan oleh-oleh. Seperti halnya kain sarung, peralatan dapur, ikat kepala, baju tradisional, dan kerajinan tangan lain dikirim ke luar Baduy untuk dapat dipakai masyarakat luar.

Saat Anda ke Baduy, buah tangah Suku Baduy mudah didapat. Toko-toko kecil maupun pedagang asongan banyak terdapat di Terminal Ciboleger yang menjadi gerbang masuk menuju kawasan masyarakat tradisional Baduy.

Tas koja digunakan masyarakat Baduy untuk membawa alat-alat pertanian, atau ketika melakukan perjalanan. Dengan pakaian adat, ikat kepala, ditambah tas koja, membuat masyarakat Baduy sangat bersahaja.

Tas koja menjadi salah satu tanda identitas dari masyarakat Baduy. Lebih luas lagi, bukan hanya masyarakat Baduy, masyarakat Banten pada umumnya juga memakai tas dari Baduy ini sebagai ciri khas masyarakat Banten. Tidak hanya dipakai pada aktivitas seni-budaya, tas tersebut juga dipakai para pelajar asal Banten yang bersekolah di luar daerah, sebagai wadah buku dan pena.


BACA JUGA:

  1. Wisatawan Dilarang Masuk ke Baduy Dalam, Ada Apa?
  2. Angklung Buhun Alat Musik Tua Masyarakat Baduy
  3. Belajar Hidup dari Orang Baduy
  4. Debus Banten, Seni Pertunjukan Yang Mengagumkan
  5. Menikmati Sensasi Deburan Ombak Laut Selatan Di Pantai Cihara Banten

 

#Provinsi Banten #Kabupaten Lebak Banten #Tas Koja #Suku Baduy Di Banten
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
Pergerakan Tanah Menyusul Cuaca Ekstrem Sebabkan Puluhan Rumah Rusak di Lebak Banten
Pergerakan tanah di Kabupaten Lebak, Banten kerap terjadi, karena topografi alamnya pegunungan, perbukitan, dan aliran sungai.
Frengky Aruan - Rabu, 11 Desember 2024
Pergerakan Tanah Menyusul Cuaca Ekstrem Sebabkan Puluhan Rumah Rusak di Lebak Banten
Indonesia
3 Orang Suku Badui Dalam Meninggal Akibat Tidak Dapat Akses Obat TBC
Kabar duka datang dari pemukiman suku Badui Dalam, Desa Kanekes, Kabupaten Lebak, Banten.
Wisnu Cipto - Selasa, 05 November 2024
3 Orang Suku Badui Dalam Meninggal Akibat Tidak Dapat Akses Obat TBC
Indonesia
Rumah Suku Badui Hancur Diterjang Puting Beliung, Ini Nama-Nama Korban
Perumahan Suku Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, diterjang angin puting beliung. Kerusakan akibat puting beliung diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Wisnu Cipto - Kamis, 26 September 2024
Rumah Suku Badui Hancur Diterjang Puting Beliung, Ini Nama-Nama Korban
Indonesia
Pemukiman Suku Badui Diterjang Puting Beliung, Kerugian Capai Rp 350 Juta
Kondisi rumah suku Badui yang terbuat dari bilik bambu dan atap rumbia di antaranya roboh hingga rata dengan tanah.
Wisnu Cipto - Kamis, 26 September 2024
Pemukiman Suku Badui Diterjang Puting Beliung, Kerugian Capai Rp 350 Juta
Bagikan