Sejarah Warung Legendaris Bakmi Pak Geno di Yogyakarta

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Sabtu, 14 Mei 2016
Sejarah Warung Legendaris Bakmi Pak Geno di Yogyakarta

Bakmi Jawa Pak Geno, Kota Yogyakarta. (Foto: MerahPutih/Fredy Wansyah)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Kuliner - Pak Geno pertama kali membuka warung bakminya pada tahun 1952. Pak Geno membuka warung di depan rumah. Tak berapa lama, karena mengetahui ada lapak yang dianggapnya strategis, Pak Geno pun membuka warung di kawasan Mantrijeron, Yogyakarta.

Tahun 1965 Pak Geno kembali memindahkan lapak warungnya. Ia pun memiliki lapak warung di Jalan Parangtritis. Alasan pemindahan tersebut tak lain karena keramaian di Jalan Parangtritis, tepatnya di depan Hotel Matahari.

Tak cukup sampai di situ, warung kembali pindah pada tahun 1982. Lapak berikutnya ada di Pasar Prawirotaman. Di Pasar inilah cerita bakmi Pak Geno mulai banyak dikenal orang, lantaran kunjungan beberapa tokoh penting di Indonesia. Saat itu pula, anak-anak Pak Geno mulai membantu berdagang.

Namun sayang, Pak Geno wafat di akhir tahun 80-an. Ia meninggalkan warisan usaha yang dirintisnya dari bawah. Salah seorang anaknya, Harjo Geno, tak ingin warisan usaha tersebut tutup. Dengan modal peninggalan resep, perkakas, dan nama Warung Bakmi Pak Geno yang telah terkenal, Harjo Geno pun meneruskan usaha orang tuanya itu.

Harjo Geno merupakan anak kedua Pak Geno. Ia memiliki saudara kakak dan adik-adik. Usaha bakmi pun diikuti saudara-saudaranya. Mereka pun membuka lapak dagang bakmi, tak jauh dari kawasan Jalan Parangtritis. Ada di Pojok Beteng Wetan, di Gabusan, di Mangkuyudan, dan di Pundong.


Bakmi Jawa Pak Geno, Kota Yogyakarta. (Foto: MerahPutih/Fredy Wansyah)

Harjo Geno menuturkan, meski usaha warisan ayahnya cukup dikenal karena rasanya, ia pun tak menjamin rasa bakmi yang ia buat sama persis dengan rasa bakmi buatan almarhum ayahnya. Begitu pula dengan bakmi-bakmi di warung milik saudara-saudaranya.

"Resep serupa tapi kan belum tentu rasanya sama persis. Beda tangan pasti ada sedikit-sedikit bedanya," papar Harjo Geno saat ditemui merahputih.com di Jalan Parangtritis, Yogyakarta, Kamis (12/5) malam.

Harjo Geno memiliki beban di balik mempertahankan warung ayahnya. Ia harus mampu menjaga nama warung bakminya tetap disukai banyak tokoh terkenal, seperti mantan Presiden Soeharto dan keluarga Keraton Yogyakarta. (Fre)

BACA JUGA:

  1. Bakmi Jawa Pak Geno, Langganan Mantan Presiden Soeharto
  2. Bakmi Jawa Pak Geno Legendaris dari Yogyakarta
  3. Nyami, Kuliner Mie Kopyok Khas Semarang di Omah Wedangan
  4. Cicipi Mie Goreng Ala Gilingan di Bazar Perempuan dan Kuliner
  5. Bakmi Jogja Bungkik, Kuliner Mie Favorit di Tangerang Selatan
#Kuliner Yogyakarta
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Bagikan