Satlak Prima Tegaskan Tak Intervensi Program Pelatih


Olimpiade Brasil 2016 (Foto: rio2016.com)
MerahPutih Olahraga - Seluruh atlet diwajibkan menjalani tes yang yang digelar Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima). Misalnya saja, tes medis, tes fisik laboratorium dan tes psikologi.
Utamanya, bertujuan menerapkan program kepelatihan tingkat tinggi sehingga para atlet siap tempur untuk diterjunkan pada Olimpiade Brasil, 5-21 Agustus mendatang.
Dari hasil tes ini, Prima sudah memiliki profil atlet yang akan dipakai sebagai landasan untuk penyusunan program kepada masing-masing atlet. Hasil tes itu, akan disampaikan kepada para pelatih masing-masing cabang sehingga nantinya ada kesamaan dalam penerapan program penanganan.
"Harus diingat, Prima hanya mendampingi pelatih tiap-tiap cabang. Kita tidak intervensi program yang sudah disusun masing-masing pelatih," terang Direktur Eksekutif Iptek Olahraga Satlak Prima, Hari Setiono.
Disebutkannya lagi, pendampingan yang dilakukan Satlak Prima ada yang menyangkiut soal biomekanik untuk teknik, pengaturan nutrisi dan gizi serta makanan para atlet. Prima akan terus mendampingi dan memandu.
"Bahkan bila membutuhkan tenaga ahli dari luar negeri, maka akan dikonsultasikan dengan cabang olahraga yang bersangkutan. Cabang yang memerlukan mengajukan ke Prima kemudian kita yang memandu soal standard dan kualitas tenaga ahli itu," tuturnya.
Semua dilakukan agar para atlet nanti siap tempur di Rio de Janeiro. Apalagi Prima menargetkan bisa meloloskan atlet sebanyak-banyaknya. Setelah itu tercapai maka mulai mengarah pada target memperbaiki peringkat Indonesia di ajang olimpiade.
"Target kita memperbaiki peringkat. Ini memang harus ada medali emas yang bisa direbut. Soal berapa emas yang ditargetkan itu kebijakan dari Ketua Satlak Prima," katanya.
Dalam akhir keterangannya, Hari memberikan apresiasi kepada pengurus induk cabang olahraga yang menerima dengan baik penerapan program kepelatihan performa tinggi dari Satlak Prima. Ini sangat membantu tugas Satlak Prima dalam tugas meningkatkan kemampuan para atlet Indonesia.
"Saya mengucapkan terimakasih atas kerjasama yang baik untuk meningkatkan performa atlet. Mereka semua welcome. Ini mengagetkan juga karena semula ada kekhawatiran program ini susah diterima. Namun nyatanya semua menyambut. Tanda positif untuk meraih kemajuan prestasi," pungkasnya. (esa)
BACA JUGA:
Bagikan
Rendy Nugroho
Berita Terkait
Pertemuan Ketum NOC dengan Presiden Terpilih IOC Jadi ‘Angin Segar’ untuk Perkembangan Olahraga Indonesia

American Football Jadi Anggota NOC, Indonesia Berpotensi Kirim Tim ke Olimpiade Los Angeles 2028

Persiapan Menuju Olimpiade Los Angeles 2028, Seluruh Federasi Olahraga Dikumpulkan Satukan Visi Misi

Indonesia Berambisi Jadi Tuan Rumah Olimpiade dan Youth Olympic Games 2030

4 Pelari Indonesia Berhasil Taklukkan 'Tokyo Marathon 2025' dengan S4+ YOGIRI

Masuk Peringkat 6 Besar, Tasya/Dwiki Jadi Pasangan Ice Dance Pertama dari Asia Tenggara di Asian Winter Games

Pencak Silat Diprediksi Bakal Dipertandingan di Olimpiade Los Angeles 2028

Olympian Indonesia Eks Olimpiade Paris 2024 Terima Dana USD 2.500 dari IOC

Menpora Tegaskan Komitmen Pemerintah Bangun Pusat Pelatihan untuk Atlet Olimpiade 2028

Rifda Irfanaluthfi Ungkap Rahasia Tampil Maksimal di Olimpiade Paris di Tengah Cidera ACL
