Saking Takutnya, Mucikari RA Sering Pantau Pelanggan


Ilustrasi Pelacuran (MerahPutih/Alfi Rahmadhani)
MerahPutih Megapolitan - Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Audie Latuheru mengatakan bahwa pihak mucikari RA sangat mewanti-wanti dalam mempertemukan para pelacurnya dengan para pelanggannya. Bahkan pasalnya, mucikari RA selalu datang lebih awal untuk memastikan bahwa pelanggan tersebut bukanlah polisi ataupun aparat lainnya yang mencurigakan.
"Dia datang lebih awal untuk pantau, ditakutkan polisi atau aparat lainnya. Kalau janjian jam 5 dia datang lebih lebih awal yakni jam 2," ungkapnya di Polres Jakarta Selatan, Minggu, (10/5).
Audie mengakui bahwa penyidikan atas kasus ini cukup terbilang sulit. Karena mucikari RA hanya menawarkan para pelacur dengan menggunakan blackberry messenger (BBM) dan Whatsapp. Modus yang digunakan mucikari RA adalah dengan meminta uang panjer atau DP (Down Payment) kepada pria hidung belang yang berniat mengencani pelacur-pelacur di bawah naungan mucikara RA.
"Mereka hanya menggunakan BBM dan WA. Tidak ada situs resmi," sambung Wahyu.
Untuk diketahui, mucikari RA juga mematok harga pelacur dengan tarif tinggi. Tarif yang ditawarkan berkisar Rp80 juta hingga Rp200 juta untuk sekali kencan. Dari tarif tersebut, tersangka mendapatkan keuntungan sebesar 30 persen. (rfd)
Baca Juga:
Sosiolog: Prostitusi karena Makin Longgarnya Kepedulian Moral
Artis AA Sering "Dipakai" di Luar Negeri