Said Aqil: Kita Akan Tetap Peringati Hari Santri
KH Said Aqil Siradj (Foto: Antara Foto)
MerahPutih Peristiwa - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) serius mewujudkan cita-cita yang sudah lama terpendam yakni menjadikan Hari Santri diakui oleh pemerintah. Namun, diakui atau tidak oleh pemerintah, PBNU tetap menggelar perayaan hari santri 22 Oktober.
"Ada pengakuan resmi dari negara atau tidak, agenda untuk memperingati resolusi jihad KH Hasyim Asyari (pendiri NU) pada 22 Oktober nanti tetap akan kita lakukan," kata Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, di Matraman, Jakarta, Selasa (6/10).
Said Aqil mengatakan, pemerintah sudah setuju dengan peringatan Hari Santri Nasional yang jatuh pada tanggal 22 Oktober. Namun, ia memaklumi keterlambatan pemerintah dalam merespon.
"Seandainya enggak terburu waktunya (penetapan Hari Santri Nasional), karena butuh analisis di istana, kita akan tetap laksanakan," sambung Said Aqil.
Ditambahkan Said Aqil, peringatan Hari Santri pada tanggal 22 Oktober ini terinspirasi dari rapat besar ulama pada 22 Oktober 1945. Saat itu, pemerintahan Soekarno meminta fatwa kepada KH Hasyim Asyari tentang hukum membela negara. Saat itu, musyawarah para alim ulama memutuskan, perang membela negara adalah wajib hukumnya bagi setiap umat Islam. Maka pada 10 November 1945, para santri banyak yang berkontribusi dalam perang berdarah di Surabaya. (mad)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Gus Yahya Tolak Hasil Rapat Pleno, Ingatkan Tertib Anggaran Dasar
Gus Yahya Tidak Masalah Muktamar NU Mau Digelar Besok, Asal Syarat Terpenuhi
Konsesi Tambang Picu Perpecahan PBNU, Gus Yahya Rela Kembalikan ke Negara dengan Syarat
Pleno Syuriyah Tunjuk Zulfa Mustofa Pj Ketum PBNU, Gus Yahya Bantah Ada Kubu-kubuan
Rais Aam Tidak Hadir, Rapat Pleno PBNU Kubu Gus Yahya Ditunda
Gelar Pleno PBNU Besok, Gus Yahya Bakal Undang KH Zulfa Mustofa
Menag Tegaskan Pemerintah tak Campuri Penunjukan Zulfa Mustofa sebagai Pj Ketum PBNU
PBNU Pastikan Keputusan Pleno Final, Ini Amanat Prof Nuh untuk Pj Ketum Zulfa Mustofa
Zulfa Mustofa Resmi Jabat Pj Ketum PBNU, Serukan Khidmah dan Kekompakan Organisasi
Redakan Konflik Internal PBNU, Zulfa Mustofa Tawarkan Pertemuan dengan Gus Yahya