Jokowi Sambut Usulan Hari Santri dari Ketua PBNU


Presiden Jokowi didampingi Menteri Agama menyampaikan keterangan pers tentang BPIH 2015, di Istana Merdeka, Rabu (27/5). (Foto: Setkab)
MerahPutih Nasional - Presiden Joko Widodo menjawab permintaan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj yang ingin pemerintah segera mengesahkan hari santri nasional.
"Pak Kyai memberi usul 22 Oktober, kita catat. Biasanya Pak Kyai manjur (nasehatnya)," ujar Jokowi, di sela-sela pidatonya membuka Munas Alim Ulama Nahdlatul Ulama, di Masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu (14/6).
Menurut Jokowi, lamanya ide menjadikan hari santri nasional terwujud lantaran banyak masukan yang datang dari berbagai pihak. Ada yang mengusulkan tanggal 1 Muharam, dan banyak lagi. "Macam-macam, ada usul 1 Muharam, saya jawab nggih, saya masukan dalam buku," katanya.
Jokowi menambahkan, pihaknya mengaku segera berkoordinasi dengan Mentrian Agama (Menag) untuk menetapkan tangal hari santri yang dimaksud. Sebab, sampai sekarang usulan tersebut belum masuk ke meja presiden untuk ditandatangani.
"Masuk ke meja saya, saya bismillah tandatangan. Sampai sekarang belum ke meja saya, jadi belum saya tandatangani," tandasnya. (mad)
Baca Juga:
Bagikan
Fredy Wansyah
Berita Terkait
PBNU Desak KPK Segera Umumkan Tersangka Korupsi Kuota Haji Biar tidak Jadi Bola Liar

KPK Telusuri Aliran Dana Kasus Korupsi Kuota Haji, Termasuk ke PBNU

Tokoh Palestina Kecam PBNU Undang Pendukung Israel, Sikapnya tak Bisa Dibenarkan

PBNU Instruksikan Jaga Stabilitas Nasional, Tidak Terprovokasi Isu Memecah Belah

PBNU Bangun 1.000 Titik SPPG, 10 Dapur Diklaim Siap Beroperasi

Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu

Konferensi Pesantren Ditutup, Hasilkan Empat Rekomendasi Utama

Reaksi PBNU saat Tahu Pengurusnya Jadi Komisaris Perusahaan Tambang Nikel di Raja Ampat hingga Dituding Terima Uang

Kenang Paus Fransiskus, Ketum PBNU: Kasih Sayang kepada Umat Manusia Tanpa Memandang Etnis dan Agama adalah Teladan Paripurna

Ketua PBNU Ingatkan Umat Tak Beri Ruang untuk Pemecah Belah dan Penyebar Kebencian
