Realisasi Investasi Industri Tekstil Naik Rp5,8 Triliun
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani (kiri) di Cikarang, Jawa Barat, Selasa (25/8). (Foto Antara/Reno Esnir)
MerahPutih Bisnis - Realisasi investasi industri tekstil secara keseluruhan mancapai 523 proyek sebesar Rp5,8 triliun. Angka ini naik 25 persen dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 177 proyek dengan nilai Rp4,65 triliun.
"Investasi di sektor tekstil dan produk tekstil masih didominasi oleh industri pakaian jadi dengan jumlah 203 proyek dan nilai investasi Rp1,33 triliun diikuti oleh industri tekstil lainnya sebanyak 42 proyek dengan nilai Rp224 miliar, dan industri penyelesaian akhir tekstil sebanyak 41 proyek dengan nilai Rp155,8 miliar," kata Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal Franky Sibarani melalui siaran pers, di Jakarta, Jumat (6/11)
Disebutkan, investor Amerika Serikat tertarik berinvestasi di sektor padat karya berorientasi ekspor, yang selama ini lebih didominasi oleh investor asal Korea, Taiwan, Singapura, dan Tiongkok.
"Ini menunjukkan bahwa potensi sektor padat karya masih diminati oleh para investor asing dan masih dinilai kompetitif,” ungkapnya di sela acara ground breaking proyek PT Ungaran Sari Garment (USG) di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
PT USG merupakan perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) asal Amerika Serikat dengan induk perusahaannya Busana Apparel Group yang bergerak di bidang usaha industri pemintalan benang jahit, pertenunan (bukan pertenunan karung goni dan karung lainnya), pakaian jadi (konveksi) dari tekstil.
PT USG merupakan salah satu mitra kerjasama yang memasok produk pakaian untuk merk Van Heusen, Tommy Hilfiger, Calvin Klein, Ann Taylor, J.Jill, Talbots, dan Lucky Brand.
"USG tercatat sebagai salah satu anak perusahaan Busana Apparel Group, salah satu grup perusahaan garmen yang telah mengekspor ke berbagai negara di Asia, Amerika, dan Eropa. Busana Apparel Group telah memproduksi pakaian wanita, pria dan juga pakaian olahraga dengan kapasitas produksi 4.500.000 pcs per bulan dengan jumlah tenaga kerja 16.000 orang," tandasnya. (Abi)
BACA JUGA:
- BKPM Kawal Proses Investasi Industri Padat Karya
- Cadangan Devisa Akhir Oktober 2015 Sebesar US$100,7 Miliar
- Pemerintah Siapkan Strategi Front Loading untuk Proyek 2016
- Tak Beli Saham Freeport, Pengamat: Pemerintah Tipu Rakyat
- Antam Dinilai Tak Pantas Beli Saham Freeport
Bagikan
Berita Terkait
Pintu-Blockvest Bongkar Kunci Sukses Bagi Mahasiswa yang Ingin Jadi Jutawan Lewat AI dan Blockchain
Tokenisasi Saham xStocks Tiba-Tiba Jadi Primadona Investor Kripto Indonesia Buntut Kompetisi Trading Pintu 2025
Thrifting makin Digandrungi, Industri Tekstil dalam Negeri Ketar-Ketir
Genius Act Stablecoin dan Tokenisasi RWA Dinilai Bakal Jadi 'Game Changer' Kripto 5 Tahun ke Depan
Tahap Pertama, Mobil Buatan Jepang Disasar Pakai BBM Bioetanol 10 Persen
Airlangga Sebut Indonesia Tujuan Investasi, Buktinya AS sudah Tertarik
Ford Kembali Bangun Pabrik di Indonesia, Belum Akan Masuk ke Mobil Listrik
Bali Bakal Kendalikan Investor Asing, Rental Kendaraan dan Villa Bakal Ditertibkan
Soroti Rencana Investasi Danantara, Legislator PKB Ingatkan Nasib Peternak Broiler yang Gulung Tikar
Danantara Rencana Investasi Rp 20 T untuk Peternakan Ayam, DPR Minta Pengkajian Mendalam