Prancis Bantah Masuknya 1.000 Pengungsi Usai Teror Paris


Menteri Dalam Negeri Prancis, Bernard Cazeneuve (Foto: screenshot presstv)
MerahPutih Internasional - Baru-baru ini beredar kabar telah masuknya 1.000 orang pengungsi ke Prancis usai Teror Paris beberapa waktu lalu.
Padahal sebelumnya Menteri Dalam Negeri Prancis, Bernard Cazeneuve mengatakan, jika Eropa telah menolak masuk pengungsi usai serangkaian teror mematikan yang melanda Paris.
Mengenai hal itu, Cazeneuve pun angkat bicara pada kunjungannya ke kota Strasbourg Sabtu, (28/11), seperti yang dilansir dari presstv.
Cazeneuve pun sontak menyangkal tentang kabar masuk ribuan pengungsi ke Prancis, karena telah menerapkan langkah-langkah untuk meningkatkan pengawasan perbatasan, guna menjaga ketertiban umum dan keamanan di Prancis.
Namun tak hanya itu, Cazeneuve pun menambahkan, bahwa sekitar 15.000 Polisi, Polisi Polisi militer serta agen pabean telah dikerahkan di perbatasan negara.
BACA JUGA:
- Barry Likumahuwa: Teror Paris Terlalu Rasis
- Telegram Tahu Layanannya Digunakan ISIS Sebelum Serangan Paris
- Sosok Pelaku Teror Paris di Mata Sahabatnya
- Islamophobia Merebak, Pria Muslim di Paris Buat Pesan Mengharukan
- Simpang Siur Pelaku Teror Paris, Mabes Polri Koordinasi dengan Interpol
Bagikan
Berita Terkait
Penuh Kengerian, Siaran Live Terakhir Streamer Prancis Jean Pormanove sebelum Meninggal

Terima Challenge Ekstrem, Streamer Prancis Jean Pormanove Meninggal saat Siaran Langsung

Prancis Kasi Peringatan, Bencana Menunggu jika Israel Duduki Gaza

Prancis Alami Kebakaran Hutan Terbesar Musim Panas ini, Areanya Lebih Luas daripada Kota Paris

Indonesia Desak Tidak Ada Negara Gunakan Hak Veto Tolak Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Prancis Berencana Akui Kedaulatan Palestina Saat Sidang PBB September 2025

Presiden Prabowo Kembali ke Indonesia Setelah 2 Pekan Kunjungan Kerja

TNI Unjuk Gigi di Bastille Day Prancis: Prabowo Hormat, Macron Tepuk Tangan

Presiden Prabowo Subianto Tiba di Paris Hadiri Parade Militer Hari Bastille Prancis

Presiden Prabowo Jadi Pemimpin Asia Tenggara Satu-Satunya Hadiri perayaan Hari Bastille Prancis
