Polri Berangkatkan Tim Kemanusiaan ke Yaman


Kombes Pol Rikwanto memberi keterangan kepada wartawan terkait kasus UPS, di Polda Metro Jaya, Kamis (19/3). (Foto: MP/Roberto Gomes)
MerahPutih Nasional- Markas Besar Polisi Republik Indonesia, (Mabes Polri) telah menurunkan tujuh orang anggota pasukan dalam membantu evakuasi Warga Negara Indonesia yang saat ini masih berada di Yaman.
Keberangkatan tim Polri ini sejak kemarin, 1 April 2015, yang dipimpin oleh Kombes Pol Krishna Murti.
Dari berbagai macam keahlian yang dimiliki oleh para tim kemanusiaan ini gunanya untuk memperlancarkan jalannya evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) yang ditahan di negara Yaman saat ini.
Seperti yang diketahui bahwa ahli- ahli yang dimiliki antara lain, ahli bahasa Arab, ahli DVI, ahli perlindungan perempuan dan anak, inteligen, dan ahli bidang Timur Tengah. (Baca: Evakuasi WNI di Yaman, Mabes Polri Kirim 7 Personel Polisi)
Secara umum nanti tim ini akan bergabung dengan tim satgas, TNI, Kemenlu, dan juga peran dari pihak imigrasi untuk membantu evakuasi WNI ini.
"Prosesnya kan berangkat itu tujuannya bisa ke Oman dan yaman," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Polisi Rikwanto kepada awak media di jalan Trunojoyo Kebayoran Baru Jakarta, Kamis (2/4).
Dalam melakukan proses pengevakuasian ini, tim bantuan kemanusiaan ini juga ditugaskan untuk menganalisa agar bisa mengetahui jalan masuk yang paling aman lewat mana baik lewat udara, laut maupun darat.
Mereka tidak langsung datang dan masuk ke tempat pengungsian, karena disana konflik yang dalam tanda petik akan membahayakan bagi tim sendiri, sehingga sebelum masuk mereka membutuhkan penganalisaan di sana. (Baca: Yaman Berkecamuk, 21 WNI Masih Tertahan)
"Tahap awal butuh waktu 14 hari, untuk tim Satgas ini, kalau perlu bisa diperpanjang waktu mereka dalam melakukan evakuasi WNI ini," tandasnya.
Rikwanto menjelaskan, bahwa sebelum terjadi konflik sudah banyak warga yang berhasil dievakuasi. Karena yang sisanya mereka-mereka yang masih bertahan hidup di sana, sekitar 4.000 orang.
Dan dalam jumlah tersebut sekitar 60 persen itu TKI, dan 40 persen itu pelajar, yang saat ini masih berada di tempat-temapat tertentu dan posisi mereka telah diamankan dulu sebelum menunggu evakuasi dari Indonesia. (gms).
Bagikan
Berita Terkait
Polisi Cari Pelaku Teror Bom di Sekolah NJIS Kelapa Gading, Akun Kripto tak Terdaftar di Indonesia

Peneror Bom Sekolah Internasional NJIS Kelapa Gading Minta Tebusan Bitcoin US$ 30 Ribu

DPR Minta Polri Tunjukkan Kinerja Transparan, Serta Dorong Model Pemberantasan Tambang Ilegal

DPR Desak Perlindungan Hukum dan Jaminan Kesejahteraan yang Mendesak Bagi Anggota Polri dalam Pembahasan RUU KUHAP

Komite Reformasi Polri Diharap Fokus pada HAM dan Akuntabilitas, Bukan Retorika Politik Semata

DPR Ungkap Polri Telah Miliki Lebih daripada 600 SPPG, Siap Sukseskan MBG

Ancaman Topan Matmo di Hong Kong dan Makau, WNI Diminta Tunda Perjalanan hingga Cari Tempat Perlindungan

Akpol Resmi Luncurkan Siniar, Jadi Media Edukasi dan Keterbukaan

Tidak Ada WNI Jadi Korban Gempa Filipina Berkekuatan Magnitudo 6,9

Ini nih, Poin Reformasi Kepolisian, Ada Kebebasan Berekspresi, Penyalahgunaan Wewenang, hingga HAM
