PLBSI Mampu Lalui Masa Sulit di Era Orde Baru


Pengurus Persatuan Liong & Barongsai Seluruh Indonesia.
Merahputih Budaya - Persatuan Liong dan Barongsai Seluruh Indonesia (PLBI) merupakan salah satu cabang olahraga Liong Barongsai tertua di Indonesia. Meski sempat merasakan masa-masa sulit di era Orde Baru, organisasi ini tetap bertahan hingga saat ini.
Ketua Umum Persatuan Liong dan Barongsai Seluruh Indonesia, Nurdin Purnomo mengatakan meski kerap dicekal dan dilarang pemerintah Orba, pihaknya tetap memberanikan diri menggelar pertunjukkan Liong dan Barongsai.
Ia pun nekat menggelar pertunjukan yang pertama kalinya di Kota Bandung. saat itu, dia ingin masyarakat mengetahui kebudayaan asli Tiongkok.
"Saat itu kami menggelar pertunjukkan untuk pertama kalinya di Kota Bandung tahun 1991. Saya melihat antusias masyarakat saat itu sangat berkesan dan menyukai setiap permainan Liong dan Barongsai," tutur Nurdin saat ditemui Merahputih.com di Kantor PLBI di Jalan K.H Hasyim Ashari No. 33B, Jakarta Pusat, Rabu (20/1).
Nurdin mengakui pada masa orde baru Kegiatan pertunjukkan Liong dan Barongsai, terkadang harus ditampilkan di ruang tertutup dan hanya dihadiri oleh kalangan warga Tionghoa saja.
Namun, hal itu tidak menyurutkan niat Nurdin terus memperkenalkan kebuduyaan Tionghoa di Tanah Air. Ia pun kecewa, bahkan sampai heran mengapa kegiatan olahraga seperti ini mesti dicekal oleh pemerintah saat itu. "Saya sempat berpikir kenapa olahraga ini saat itu dicekal pemerintah ya saya juga bingung. Mestinya, olahraga ini terus dikembangkan dan menjadi bagian budaya di Indonesia," terang Nurdin sambil duduk santai di ruang kerjanya.
Kegigihan untuk terus memperkenalkan budaya Tionghoa itu terus berlanjut.Dan untuk kedua kalinya, tahun 1996, Nurdin menggelar kembali pertunjukkan Liong dan Barongsai di OC ATF Surabaya, Jawa Timur. Saat itu lokasi pertunjukan dipenuhi warga yang ingin menonton. "Waktu event di Surabaya warga yang hadir untuk menonton pertunjukan jauh lebih banyak lagi ketimbang acara sebelumnya dan kami sangat senang," tuturnya.
Pertunjukan Barongsai
Era kebebasan pun tiba, memasuki reformasi, kegiatan olahraga Liong dan Barongsai kembali beraktifitas seperti biasanya.
"Kami sempat fakum lama untuk mengadakan kegiatan olahraga Liong dan Barongsai. Kami sangat bersyukur karena perubahan tersebut kebudayaan asal TiongHoa ini mulai banyak dikenal dan diterima masyarakat," tuturnya.
Hingga akhirnya pada tahun 2000 Nurdin bersama Ripka Widjaja, Tjiong Wa Kie (Keket), Kam Hok An (Oscar), Kermoyan W dan Ronald Sjarif sepakat untuk mendeklarasikan PLBSI.
"PLBSI dideklarasikan di Taman Anggrek Mal Jakarta yang dihadiri pejabat pemerintah dari Depdagri, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan, FOMI, instansi olah raga lainnya," pungkasnya. (Abi)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Sebut Jakarta Harus Punya Lembaga Adat Betawi, Jadi Identitas Kuat sebagai Kota Global

Keberagaman budaya Indonesia Masih Jadi Magnet Bagi Wisatawan Mancanegara

Genre Imajinasi Nusantara, Lukisan Denny JA yang Terlahir dari Budaya Lokal hingga AI

Menbud Pastikan Pacu Jalur yang Kini Viral Sudah Lama Masuk Daftar Warisan Budaya Takbenda Nasional

Prabowo Perintahkan Menteri Gerak Cepat Lakukan Hilirisasi, Kerjasama Dengan China

Pemprov DKI Segera Rampungkan Perda yang Melarang Ondel-ondel Ngamen di Jalan, Rano Karno: Mudah-mudahan Sebelum HUT Jakarta

Wajah Baru Indonesia Kaya Konsiten Usung Budaya Indonesia dengan Konsep Kekinian

Komisi X DPR Soroti Transparansi dan Partisipasi Publik dengan Menteri Kebudayaan

Fadli Zon: Kongres Perempuan 1928 Justru Diperkuat dalam Sejarah Indonesia

PM Tiongkok Datang ke Indonesia, HBKB Sudirman-Thamrin Dihentikan Sementara
