Pilot Pesawat Caribou yang Kecelakaan di Papua Dikenal Penyayang dan Inspirasi Keluarga


Sapwandi Limi (51), adik kandung Capt. Parhat Limi, pilot Trigana Air Service yang tewas dalam kecelakaan pesawat DHC 4 Turbo Caribou PK-SWW, memegang foto mendiang kakaknya. (Foto MerahPutih/Wid)
MerahPutih Megapolitan-Meninggalnya Capt. Parhat Limi (56), pilot Trigana Air Service (TAS), yang kecelakaan dalam pesawat DHC 4 Turbo Caribou PK-SWW menabrak gunung di perbatasan Jila-Ilaga, Senin (31/10) lalu, memberikan pelajaran berharga untuk anak-anaknya. Dan, selain dikenal seorang yang penyayang keluarga, almarhum adalah inspirator bagi anak-anak dan keluarganya.
“Beliau selalu menanamkan kedisiplinan kepada anak-anaknya. Satu hal yang selalu diingat oleh anak-anaknya, selalu mengajarkan untuk mau dan bisa melakukan sesuai yang orang lain tidak mau dan tidak bisa, karena kata beliau, dari hal-hal seperti ini kita bisa menjadi tahu, dan mengerti banyak hal sebelum orang lain tahu dan mengerti,” ujar Valerize Fetrica (27), putri sulung mendiang almarhum Capt. Parhat Limi kepada merahputih.com di rumah duka, Cluster Punis I Taman Royal Blok 37 Cipndoh, Kota Tangerang, Kamis (3/11).
Hal itulah, yang menurut Valerize salah satu alasan ayahnya menerima tawaran dari Pemda Ilaga-Papua untuk mengendalikan pesawat DHC 4 Turbo Caribou PK-SWW, dalam misi sosial di wilayah pedalaman daerah tersebut. Karena, menurut Valereza, selain pesawat tersebut adalah pesawat tua buatan tahun 1972, medan yang dilalui adalah medan yang berbahaya. Sehingga banyak pilot yang menolak penawaran tersebut.
“Ini adalah yang selalu diajarkan oleh beliau, jangan pernah menolak pekerjaan pekerjaan yang sulit, kalau ingin maju dan banyak ilmu,” katanya.
Sementara, adik kandung almarhum, Sapwandi Limi (51), mengaku, almarhum adalah sosok yang sangat perhatian dengan adik-adik dan keluarganya. Ia juga (almarhum) adalah orang yang membiayai kuliah Sapwandi hingga lulus menjadi sarjana.
Sebelum menerima tawaran terbang menggunakan pesawat DHC 4 Turbo Caribou PK-SWW milik Pemda Ilaga-Papua, pilot yang sudah kurang lebih 20 tahun bekerja di PT Trigana Air Service ini pernah curhat, kalau ia akan segera menikahkan 2 putrinya sekaligus, dalam waktu yang hampir bersamaan. Untuk anak putri sulungnya pada bulan Desember 2016, sedangkan putri keduanya pada bulan Februari 2017. (Wid)
BACA JUGA:
- Terkait Senggolan, Pesawat Sriwijaya Air Sudah Langsung Terbang
- Senggolan Dua Pesawat, Sriwijaya Air Akan Lakukan Investigasi
- Helikopter dan Pesawat Water Bomb Siaga Kebakaran Hutan di Riau
- BJ Habibie Ceritakan Sejarah Pesawat N-250
- Pesawat N-219 Bakal Dipamerkan di Hakteknas
Bagikan
Berita Terkait
Cerita Korban Kecelakaan Helikopter di Kalsel Kirimkan SMS ke Keluarga

Tembak Mati Warga Sipil, Pratu TB Ditahan di Pomdam XVII Cendrawasih

Sopir Truk Kontainer Kabur usai Tabrak Gerbang Tol Ciawi 2, Polisi Masih Cari Keberadaannya

Terjadi Lagi, Begini Kronologi Truk Kontainer Hilang Kendali hingga Tabrak Gerbang Tol Ciawi 2

Korban Helikopter Jatuh di Kalimantan Selatan Dibawa ke RS Bhayangkara Lewat Jalur Darat

15 Tewas dalam Kecelakaan Kereta Wisata Gloria di Lisbon

Truk Tabrak Gerbang Tol Ciawi 2 hingga Hancur, 1 Orang Alami Luka Ringan

Helikopter Jatuh di Kalimantan Selatan Ditemukan, 6 Jasad Terdeteksi

Area Pencarian Helikopter Jatuh di Kalsel Seluar 27 Kilometer Persegi, 140 Aparat Dikerahkan

Tekan Angka Kecelakaan, KabarOto x Astra Honda Motor Gaungkan #Cari_Aman Biar Kekinian Lewat Edukasi Seru
