Pertemuan Tingkat Tinggi Korea Selatan dan Korea Utara Masih Buntu


Senjata nuklir Korea Utara mengancam stabilitas keamanan wilayah Asia sekaligus tetangganya Korea Selatan (Foto: Foto: uscnpm)
MerahPutih Asia - Perwakilan Korea Utara dan Korea Selatan lanjutkan pertemuan tingkat atas ke hari kedua untuk meredakan ketegangan di wilayah perbatasan. Pembicaraan pertama kedua negara berlangsung hingga Sabtu malam, namun belum ada indikasi ketegangan akan mereda.
Utusan senior kedua negara bertemu wilayah gencatan senjata, Panmunjom, yang terletak di wilayah perbatasan. Pembicaraan itu dilangsungkan sebelum batas waktu ultimatum dari Pyongyang (Korut) kepada Seoul (Korsel) agar menghentikan propaganda antikomunis melalui pengeras suara di perbatasan.
Pyongyang mengancam menyerang jika Seoul gagal memenuhi tuntutan. Pembicaraan hari Sabtu ditunda sesaat sebelum fajar turun, setelah berlangsung selama 10 jam.
"Pembicaraan yang berlangsung sangat lama, sepertinya memberikan harapan ketegangan bersenjata akan mereda," demikian lansir BBC, Minggu (23/8).
BBC melansir, optimisme perdamaian kedua negara juga muncul ketika Korea Utara menyebut negara Korsel dengan Republik Korea, dari sebelumnya yang selalu menggunakan sebutan 'boneka Amerika Serikat maniak perang' seperti selalu disiarkan media pemerintah Korea Utara beberapa hari lalu.
Sementara pembicaraan berlangsung, militer kedua belah pihak tetap dalam posisi agresi militer. Tetapi, suasana tegang sudah sedikit mereda, setidaknya untuk saat ini.
Tidak ada pihak media yang hadir ketika pembicaraan berlangsung di Zona Demiliterisasi (DMZ) yang membagi kedua Korea itu.
Sebelum pembicaraan, Korea Selatan mengatakan akan diwakili oleh Penasihat Keamanan Nasional Kim Kwan-jin dan Menteri Unifikasi Hong Yong-Pyo, sedangkan Korut akan mengirim pejabat senior dan Kim Yong-gon.
Beberapa analis menyatakan, Mr Hwang (Hwang Pyong-so) adalah orang kedua setelah pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.(zul)
Baca Juga:
Kim Jong Un Bersumpah akan Balas Korsel
Kim Jong Un Perintahkan Militer Korut Siaga Perang
Bagikan
Berita Terkait
Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang

Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina

Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat

Misterius Banget, ini Sosok Kim Ju-ae, Anak Pemimpin Korea Utara yang Disebut Calon Penerus

China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II

Putri Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un Jadi Sorotan dalam Kunjungan ke China, Disebut Calon Penerus

Korea Selatan Bongkar Pengeras Suara Propaganda yang Mengarah ke Korea Utara, Upaya Awal Rekonsiliasi

Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat

Pertama dalam Sejarah nih, Pembelot Korea Utara Gugat Kim Jong-un atas Tindakan Penyiksaan

Korut Kutuk Serangan AS ke Fasilitas Nuklir Iran Langgar Piagam PBB
