Pertamina Rugi Rp14,7 triliun, Pemerintah Minta BPK Audit
MerahPutih Bisnis - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan Badan Pemeriksa Keuangan tengah mengaudit PT Pertamina (Persero). Hal tersebut terkait pengakuan pertamina yang mengalami kerugian sebesar Rp14,7 triliun hingga Agustus 2015 ini.
"Ini (kerugian) juga diaudit BPK intuk mengetahui berapa riilnya," ujar Dirjen Migas, I Gusti Nyoman Wiratmadja, di Jakarta, Rabu, (2/9).
Wiratmadja mengakui disaat harga minyak mentah naik, pemerintah menekan Pertamina untuk tidak menaikan harga BBM jenis premium dan solar alasannya karena ingin menjaga stabilitas ekonomi nasional. Karena naik turunnya harga BBM yang direncanakan akan naik turun selama dua minggu itu dinilai terlalu cepat dan bisa berdampak pada ekonomi nasional.
Oleh sebab itu untuk mengatasi kerugian Pertamina, pemerintah berencana untuk menetapkan ebaluasi BBM jenis dolar subsidi dan Premium dilakukan 6 bulan sekali
"Untuk mengganti (kerugian), kita akan evaluasi (harga BBM), 6 bulan sekali," pungkasnya.(rfd)
Baca Juga:
Premium Tidak Naik, Pertamina Merugi Rp14,7 Triliun
Kantor Pertamina Digeledah Bareskrim, Dirut Pertamina : Kita Welcome Saja
Diduga Selewengkan Dana CSR, Pertamina Foundation Digeledah Bareskrim
Proyek Pertamina di Balongan Berujung Sengketa, DPR Ngaku Belum Tahu
Pertamina Turunkan Harga Pertamax Rp50 per Liter