Penyidik Diteror, Pimpinan KPK Sanggah Terkait Penanganan Kasus


Plt Pimpinan KPK Johan Budi (kanan) dan Indriyanto Seno Aji memberikan keterangan terkait penangkapan penyidik senior KPK Novel Baswedan oleh Bareskrim Mabes Polri di Jakarta, Jumat (1/5). (Antara)
MerahPutih Nasional - Pelaksana Tugas (Plt) Wakil Ketua KPK Johan Budi meminta adanya teror pengiriman mirip bom kepada salah satu penyidik KPK tidak dikait-kaitkan ke kasus tertentu. Menurutnya, penyidik tersebut menangani banyak kasus.
Johan meminta banyak pihak menunggu hasil penyelidikan polisi. Selama penyelidikan tersebut, Johan memberikan perlindungan kepada penyidik KPK tersebut.
Plt Wakil Ketua KPK Indriyanto Seno Adji menegaskan, pihaknya berharap dengan hasil penyelidikan polisi untuk menemukan motif dan pelaku intimidatif tersebut. "Yang bersangkutan sudah melaporkan kepada polisi setempat untuk mengusut pelaku dan motif yang melatari intimidasi tersebut," kata Seno kepada Merahputih.com melalui sambungan telepon, Senin (6/7).
Indriyanto pun belum bisa memastikan apakah intimidasi tersebut merupakan persoalan pribadi atau bukan. "Belum diketahui apakah ini persoalan pribadi atau terkait penanganan kasus tertentu," imbuhnya.
Seperti diketahui, kemarin, Minggu (5/7), rumah penyidik KPK, Komisaris Polisi Afief Julian Miftah, di Jalan Anggrek, Blok A Nomor 160 Perumahan Mediterania Regency, Kelurahan Cikunir, Kecamatan Jatiasih, Bekasi, dikirimi benda mirip bom. Benda tersebut diyakini hanya untuk menakut-nakuti. (fre)
Baca Juga:
Pansel KPK Undang Masyarakat Beri Masukan Capim KPK
Bagikan
Fredy Wansyah
Berita Terkait
Tes Tertulis Capim KPK, Johan Budi Jawab Sesuai Pengalaman

Lolos Tahap Pertama Seleksi Capim KPK, Johan Budi Bakal Pamit dari DPR dan PDIP

Anggota DPR Ingatkan Polisi: Jangan Ada Penyidikan dengan Penganiayaan

Anggota DPR Minta Satgas TPPO Tindak Tegas Mafia Perdagangan Orang

PDIP Sebut Johan Budi Digeser dari BURT DPR tak Terkait Dewan Kolonel
