Penumpang KRL Keberatan dengan Tarif Progresif Baru


Sejumlah penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line antre saat akan keluar dari Stasiun Tanah Abang di Jakarta, Rabu (1/4). (Foto: ANTARA FOTO/Vitalis Yogi Trisna)
MerahPutih Megapolitan - Hari ini (1/4) PT KAI Commuter Jabodetabek resmi menerapkan tarif progresif baru dengan sistem pembayaran sesuai jarak tempuh.
Hal itu menimbulkan reaksi dari sebagian pengguna KRL. Mereka menganggap tarif ini akan memberatkan penumpang yang sering menggunakan KRL jarak jauh. Misalnya, penumpang naik dari stasiun Bogor ke stasiun Madja. Tarifnya akan lebih mahal karena perjalanannnya lebih jauh. (Baca: PT KAI Commuter Jabodetabek Memberlakukan Tarif Progresif Kilometer Hari Ini)
Hal ini dirasakan Endah (40). Ia menuturkan bahwa sistem ini sangat memberatkan dirinya mengingat ia datang dari Bogor ke Jakarta untuk bekerja menjadi penjaga salah satu toko di daerah Manggarai.
"Dengan adanya sistem pembayaran jarak tempuh seperti ini akan lebih membuat pengeluaran semakin banyak," katanya kepada merahputih.com, Jakarta, Rabu (1/4). (Baca: Perjalanan KRL Akan Ditambah 15 Persen)
Ia mengaku harus menambah ongkos perjalanannya hari ini sebesar Rp3.500. Awalnya tarif dari Depok sebesar Rp8.500, akan tetapi dengan adanya peraturan baru ini menjadi Rp12.000. (fik)