Pengunjung Upside Down World Jahili Properti yang Menggantung


Upside Down World atau wahana dunia terbalik menjadi tempat rekreasi teranyar yang beralamat di Ringroad Utara, Maguwoharjo, Depok, Sleman, DI Yogyakarta. (Foto: MerahPutih/Fredy Wansyah)
MerahPutih Wisata - Upside Down World Yogyakarta menjadi destinasi wisata keluarga terbaru, setelah buka pertama kali pada 4 Juli lalu. Kini, hampir setiap hari pengunjungnya mencapai 200-an orang.
Banyaknya pengunjung tentu menjadi perhatian utama bagi pengelola. Semakin banyak pengunjung, semakin tinggi potensi kerusakan properti di dalam ruangan. Bahkan, baru beberapa hari dibuka, pengelola melihat beberapa pengunjung yang menjahili porperti yang dipasang terbalik.
"Ada yang jahil, kan kita tidak bisa pantau semua pengunjung meski kami sediakan pemandu. Ya, selalu ada aja tamu yang gantung di properti," kata Femil, Supervisor Utama Upside Down World, saat ditemui merahputih.com, di Ringroad Utara, Maguwoharjo, Depok, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (22/7).
Pengelola, imbuh Femi, selalu memantau keamanan dan kekuataan perekatan properti. Menurutnya, seringnya properti digantungi pengunjung justru membuat kemungkinan perekatan kurang sempurna.
"Sejauh ini kita pastikan perekatan properti aman. Kita juga cek setiap hari seluruh properti. Karena keselamatan pengunjung adalah yang utama," katanya menjelaskan.
Pemantauan properti dilakukan sebelum buka dan setelah tutup. Bukan hanya perekatan propertinya saja, pengecekan juga dilakukan untuk memastikan keindahan dan kesempurnaan peletakan properti. Upside Down World Yogyakarta buka setiap hari, mulai pukul 10.00 WIB hingga 19.00 WIB. (Fre)
BACA JUGA:
- Upside Down World Yogyakarta
- Sabda Raja, Gelar Sultan Yogyakarta Diubah
- Keberadaan Hotel Belum Dongkrak Pariwisata Yogyakarta
- Pariwisata Yogyakarta Diyakini Tekan Kemiskinan
- Cara Sektor Wisata Yogyakarta Hadapi Masyarakat Ekonomi Asean
Bagikan
Berita Terkait
Wisata Yogyakarta Populer, Ada 10 Rekomendasi Terbaik

Museum Wahanarata Resmi Dibuka, Terapkan Virtual Experience Sebagai Inovasi
