Pengamat: Tyson Fury Bisa Berkembang Dengan Beberapa Catatan

MerahPutih Tinju - Peluang Tyson Fury untuk menjaga eksistensi sebagai juara dunia tinju di kelas berat, terbuka lebar. Hanya saja, sosok kelahiran Manchester, Inggris tersebut, diminta bersikap sabar dan cerdas.

Pengamat tinju dan juga jurnalis olahraga, Mahfudin Niagara, menilai bahwa Tyson Fury agar tidak mengedepankan ego yang hanya membuat terburu-buru melayani permintaan tarung ulang (rematch) dari kubu Klitschko.

Gelar juara dunia tinju di kelas berat, kini dipegang Tyson Fury usai menang angka mutlak dari Wladimir Klitschko, pemegang sabuk WBA Super, IBF, WBO, dan IBO, di Esprit Arena, Jerman, Sabtu (28/11) atau Minggu dini hari WIB.

"Tyson bisa berkembang lebih besar lagi jika memperhatikan beberapa catatan. Misalnya, tidak meladeni jika manajemen Klitschko mengajukan tarung ulang untuk mengaman gelar. Dia (Tyson) bisa menjadi jagoan baru dan menjalani dua pertandingan lainnya," tutur sosok yang kerap terlihat sebagai sportscaster tinju di TV One tersebut.

"Tapi kalau egonya yang keluar, akan sangat sulit buat bertahan. Saya fikir, kubu Klitschko juga harus bijaksana dan memberikan waktu bagi Fury untuk berkembang. Namun bagi petinju, ini tentu bukan soal uang tapi gengsi atau kebanggaan," imbuh mantan Wakil Ketua Komisi Banding Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Anggota Tim Ad-Hoc Sinergis PSSI tersebut.

Keberhasilan Tyson Fury tersebut, sekaligus memutus rekor Klitschko selama sembilan tahun lebih sebagai petinju di kelas berat. Bagi Fury, kesempatan tersebut didapat dengan cara tidak mudah. Sebab, harus menunggu selama lima tahun akibat petinju asal Ukraina tersebut terus menghindari duel. (esa)

BACA JUGA:

1. Sebanyak 114 Petinju Perebutkan Piala Wakil Presiden
2. Menpora Imam Nahrawi Berharap Tinju Amatir Mampu Berjaya
3. Atlet UBL Dominasi Runner-up Open Class FEI Word Jumping 2015
4. Kemenpora Pastikan Indonesia Jadi Prioritas OCA untuk Asian Games 2018
5. Persiapan Asian Games 2018, Indonesia Siap Buktikan Kepercayaan OCA