Pengamat Ekonomi: Indonesia dalam Bahaya Tergabung TPP

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Minggu, 22 November 2015
Pengamat Ekonomi: Indonesia dalam Bahaya Tergabung TPP

Pengamat ekonomi M Riza Damanik. (Foto: Twitter/@riza_damanik)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

Merahputih Ekonomi - Pengamat Ekonomi M Riza Damanik mengatakan dampak kerugian yang dihadapi Indonesia bila tergabung kemitraan ekonomi Trans-Pacific Partnership (TPP) atau Kemitraan Trans Fasifik, di antaranya ancaman pengangguran ketika lapangan pekerjaan anak-anak bangsa tergerus dengan tenaga terdidik dari negara asing.

"Kalau Indonesia yang paling berbahaya mengenai sumber daya manusia (SDM) Indonesia, potensi lapangan pekerjaan bagi anak-anak bangsa akan semakin sulit, dan lapangan pekerjaan lebih banyak dikuasai oleh para pekerja asing yang terdidik," ujar M Riza Damanik saat ditemui di kediamannya, Kalibata City, Jakarta Selatan, Minggu (22/11).

Riza menambahkan, hal ini karena mobilisasi negara-negara anggota yang tergabung di TPP. Untuk itu, pemerintah harus mempertimbangkan kembali bila ingin bergabung menjadi anggota TPP.

"Sebaiknya, pemerintah harus memperhatikan betul hal itu, agar masalah penggangguran di Indonesia tidak meningkat kembali akibat tenaga kerja terdidik dari negara asing tidak merebut lapangan pekerjaan bagi anak-anak bangsa," tegasnya.

Selain itu, kata Riza, Indonesia bakal banyak dibanjiri produk pangan dari luar negeri terutama makanan berasal dari Amerika. Sementara produk dalam negeri akan mengalami banyak kendala, karena harus disesuaikan oleh kualitas standar pangan AS.

"Menurut saya Indonesia akan mengalami kesulitan dalam memasarkan produk dalam negeri karena semua standar pangan sendiri akan disesuaikan dengan standar pangan standar Amerika Serikat yang di atas rata-rata dari Indonesia," tuturnya.

Riza melanjutkan, sebenarnya bila diadu kualitas produk Indonesia dengan produk Vietnam, Indonesia masih jauh di atas produk dari Vietnam.

"Produk Indonesia masih di atas produk vietnam, jadi kalau diadu kita masih unggul dari Produk Vietnam," tandasnya. (abi)

 

Baca Juga:

  1. Gabung TPP, Indonesia Jadi Follower Bukan Key Player
  2. Rugikan Indonesia, KPRI Tolak TPP
  3. TPP Tidak Bisa Melindungi Buruh
  4. TPP akan Hapus Obat Murah
  5. Ingin Gabung TPP, Jokowi Dinilai Tergesa-Gesa
#M Riza Damanik #Kemitraan Trans Pasifik (TPP) #Trans-Pacific Partnership (TPP)
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Bagikan