\r\n

\"Untuk semua umat beragama yang punya hati, cinta, kasih, dan ingat jasa-jasa leluhur dengan meneruskan tradisi ini,\" tambahnya.

\r\n

Seperti diketahui, puncak perayaan Cheng Beng berlangsung tangal 4 April. Ritual tahunan warga Tionghoa ini diisi dengan kegiatan sembahyang dan ziarah ke makam orang tua atau leluhur. (Ard)


BACA JUGA:

\r\n
  1. Tahun Kabisat, Puncak Peringatan Cheng Beng Maju Sehari
  2. \r\n
  3. Warga Tionghoa Rayakan Cheng Beng
  4. \r\n
  5. Aneh, Setiap Malam 1 Suro Pusaka di Saung Ranggon \"Beranak\"
  6. \r\n
  7. Penjaga: Setiap Tahun Harus Ada Alunan Gamelan di Saung Ranggon
  8. \r\n
  9. Saung Ranggon, Bangunan Tertua di Bekasi
  10. \r\n
","publisher":{"@type":"Organization","logo":{"@type":"ImageObject","url":"https://merahputih.com/themes/2022/img/logo/shortcut-icon.png","width":192,"height":60},"name":"MerahPutih"},"mainEntityOfPage":"https://merahputih.com/post/read/pendeta-atma-peringatan-cheng-beng-bukan-ritual-keagamaan","name":"Pendeta-Atma-Peringatan-Cheng-Beng-Bukan-Ritual-Keagamaan","url":"https://merahputih.com/post/read/pendeta-atma-peringatan-cheng-beng-bukan-ritual-keagamaan","dateCreated":"2016-04-04T10:47:21+07:00"}

Pendeta Atma: Peringatan Cheng Beng Bukan Ritual Keagamaan

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Selasa, 05 April 2016
Pendeta Atma: Peringatan Cheng Beng Bukan Ritual Keagamaan
Perayaan Cheng Beng. (Foto: Instagram/mellycen)

MerahPutih Budaya - Meski peringatan Cheng Beng didominasi oleh kaum Konghucu. Namun menurut penjelasan salah seorang pendeta Buddha Atma Gita Dharma, ihwal demikian merupakan sikap budaya yang luhur.

"Cheng Beng bukan ritual keagamaan. Akan tetapi, lebih kepada suatu sikap luhur penghormatan kepada para leluhur," ucap Pendeta Atma kepada merahputih.com, Senin (4/4).

Karena itu, tambah Pendeta Atma, peringatan Cheng Beng bukan hanya milik kaum Konghucu saja. Siapa pun yang punya cinta kasih pun bisa melakukan peringatan tersebut.

 

chengbeng 2016 #chengbeng #chinesetradition #pray #april #hometown #ende #flores #ntt

A photo posted by Ryo Marinus ???? (@ryo_mtf) on

"Untuk semua umat beragama yang punya hati, cinta, kasih, dan ingat jasa-jasa leluhur dengan meneruskan tradisi ini," tambahnya.

Seperti diketahui, puncak perayaan Cheng Beng berlangsung tangal 4 April. Ritual tahunan warga Tionghoa ini diisi dengan kegiatan sembahyang dan ziarah ke makam orang tua atau leluhur. (Ard)


BACA JUGA:

  1. Tahun Kabisat, Puncak Peringatan Cheng Beng Maju Sehari
  2. Warga Tionghoa Rayakan Cheng Beng
  3. Aneh, Setiap Malam 1 Suro Pusaka di Saung Ranggon "Beranak"
  4. Penjaga: Setiap Tahun Harus Ada Alunan Gamelan di Saung Ranggon
  5. Saung Ranggon, Bangunan Tertua di Bekasi
#Tionghoa #Cheng Beng
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.
Bagikan