Saung Ranggon, Bangunan Tertua di Bekasi


Saung Ranggon, Bangunan Tertua di Bekasi daerah Cikedokan, Cikarang Barat, Senin (4/4). (Foto: MerahPutih/Muchammad Yani)
MerahPutih Budaya - Tak banyak orang yang tahu jika di pertengahan Kampung Cikedokan, Kecamatan Cikarang Barat, Bekasi ternyata menyimpan satu bangunan yang sangat bersejarah. Bangunan tersebut bahkan bisa dikatakan sebagai bangunan tertua yang ada di kota Bekasi.
Bangunan yang bernama Saung Ranggon ini diperkirakan sudah ada sejak abad ke 16. Namun setelah dua abad tidak terurus, pada tahun 1821 ditemukan kembali oleh pasukan Mataram bernama Raden Abbas.
"Jadi ini yang ngebangun itu adalah Pangeran Rangga. Beliau adalah keturunan dari Pangeran Jayakarta," ucap Asdi Sutardi, keturunan ke-5 dari Raden Abbas di lokasi, Cikedokan, Cikarang Barat, Bekasi, Senin (4/4).
Sayangnya tidak ada prasasti atau peninggalan tertulis untuk menjelaskan lebih detail fungsi bangunan. Namun Asdi menuturkan pembangunan Saung Ranggon diperuntukan untuk berkumpulnya para wali dari penjuru daerah pada masa itu.
"Jadi pada awalnya itu Saung Ranggon memang dibuat untuk jadi tempat kumpul dan bermusyawarah para wali. Tapi bukan wali songo. Karena wali itu kan banyak yah, kaya utusan dari Cirebon," lanjutnya.
Selain Saung Ranggon, terdapat satu bagian lagi yakni sebuah sumur yang memiliki usia sama dengan saung. Bukan hanya itu terdapat pula beberapa peninggalan senjata seperti keris dan golok di dalam saung. (Yni)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Film Pendek 'Kita Berkebaya' Segera Rilis 24 Juli 2025, Angkat Keresahan Tradisi Berkebaya Agar Tak Ditinggalkan

Menelusuri Jakarta Premium Outlets, Ruang Belanja Baru yang Mengusung Keberlanjutan dan Inklusi

Makna Filosofi Tarian Anak Coki, yang Viral Mendunia Lewat Video Aura Farming

4 Pariwisata Bahari di Pulau Enggano, Wajib Masuk Bucket List Traveling

Monumen Kapal Lampulo, Saksi Bisu Dahsyathya Tsunami Aceh

5 Destinasi Wisata untuk Habiskan Pergantian Tahun di Sumatra Utara

3 Destinasi Sejuk Dalam Negeri untuk Liburan Akhir Tahun

Kolaborasi dengan Kementerian Pariwisata, Denda Buat Jingle untuk Labuan Bajo

Indonesia Emas 2045 Tak Akan Tercapai Tanpa Perubahan Budaya Ilmiah

IShowSpeed Belajar Kosakata 'Minggir Lo Miskin' di Yogyakarta
