Pemulung Bantar Gebang Sekolahkan Anak Hingga Sarjana


Pekerja memilah sampah di Tempat Pembuangan Sampah Sementara kawasan Sunter, Jakarta, Selasa (3/11) (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Merahputih Megapolitan - Pak Ade (48), pantas berbangga hati meski berprofesi sebagai pemulung sampah di Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat. Dengan pekerjaan yang masih dipandang sebelah mata, dia mampu menyekolahkan anaknya hingga perguruan tinggi.
Ia mengungkapkan bahwa dari hasil memulung itu dia bisa menyekolahkan salah satu anak perempuannya hingga perguruan tinggi ternama di bilangan Bogor, Jawa Barat.
"Putri kedua saya saat ini masih berkuliah di Jurusan Manajemen IPB Bogor, hampir selesai, tinggal skripsi," ungkapnya.
Dia juga menuturkan bahwa 2 anaknya yang lain sudah bekerja dan satu lagi masih bersekolah di SMK.
Setiap hari Pak Ade harus berjibaku dengan sampah dan bau menyengat di tempat pembuangan akhir (TPA) Bantar Gebang atau sekarang disebut Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST).
Namun dengan semangat dan kegigihan yang kuat dia mampu melakukan hal yang jarang dilakukan pemulung lainnya.
Bagi Pak Ade, pekerjaan yang telah dilakoni sejak 1995 itu, harus ditekuni dan disyukuri. Sebab dengan begitu bisa membiayai dan menutupi kebutuhan hidup.
"Kalau kurang sih iya, tapi harus disyukuri, biar tidak mengeluh terus," ujarnya, Rabu (4/11).
Diakui Pak Ade, penghasilannya dari memulung selama ini selalu di sisihkan untuk keluarga.
Dalam sehari katanya, dia bisa meraup hasil memulung hingga Rp 70 ribu. Tapi, dengan kondisi seperti saat ini, truk sampah jarang yang masuk, perpengaruh kepada pendapatannya.
"Kalau sehari bisa dapat 70 ribu, itu saya sisihkan sebagian," ujarnya.
Selain untuk kebutuhan keluarga di Kampung, uangnya juga untuk kebutuhan selama di sini.
"Saya sisihkan, selain untuk kebutuhan disini, juga untuk keluarga di Bogor," ujarnya.
Meski pekerjaannya dipandang remeh, dia berharap putrinya kelak bisa lulus dan menjadi orang yang sukses, membanggakan orang tua. (Fdi)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Demo Sisakan 28,63 Ton Sampah, Pemprov DKI Kerahkan 750 Personel untuk Lakukan Pembersihan

Gejolak Demo Berlanjut, Pemprov DKI Pikir Ulang Penarikan Retribusi Sampah dari Warga

Dinas LH DKI Perkuat Kolaborasi Pengelolaan Sampah Mandiri Kawasan

Pemprov DKI Kerahkan 1.800 Petugas Kebersihan untuk Bersihkan Sampah selama Rangkaian Acara HUT ke-80 RI di Jakarta

Pengelolaan PLTSa Putri Cempo Belum Maksimal, Wakil Ketua MPR Singgung Revisi Perpres Sampah

Gubernur Pramono Diminta Kaji Ulang Pembangunan Fasilitas Pengolahan Sampah Jadi Energi Listrik, RDF Plant Rorotan Disinggung

Menteri LH Resmikan Waste Crisis Center, untuk Atasi Darurat Sampah Nasional

Diajak Keliling RDF Plant Rorotan, Warga JGC Harap Tak Lagi Keluar Asap dan Bau Sampah Menyengat

RDF Plant Rorotan Jakarta Siap Beroperasi dengan 3 Alat Tambahan Canggih, Bau Sampah Auto Minggat

Pemprov Jakarta Larang Sampah Kawasan PIK Masuk Bantargebang, Ingatkan Ada Sanksi
