Pemerintah Kurang Berikan Perhatian Bagi Atlet Tinju Tangerang


Maxi Nahak Rodriguez (32) petinju nasional yang merebut sabuk gelar WBC Asia kelas 72,5 Kg dari petinju asal Korea Selatan Eun Chang Lee di ronde ketiga Millennium Seoul Hilton, Merahputih.com / Rizki
MerahPutih Tinju - Fasilitas yang kurang memadai tidak menyurutkan semangat petinju Maxi Nahak Rodriguez untuk mengukir prestasi dengan merebut sabuk kejuaraan dunia tinju kelas menengah versi WBC Asia setelah mengalahkan petinju asal Korea Selatan, Eun-chang Lee di Seoul, Korea Selatan, Minggu (17/7).
Saat merahputih.com menyambangi tempat latihan Maxi terlihat sangat memprihatinkan karena fasilitas sasana tinju di mana tempat dia berlatih tidak memenuhi standar.
Lokasinya sangat kecil dan terletak di belakang toko-toko baju. Ditambah lagi ring tinju yang biasa digunakan sparring tidak ada pelindung atap dan beralas semen.
"Ketika mereka harus latihan sparing di ring tinju dengan kondisi tanpa atap tanpa tali sisi ring. Kami biasanya latihan seperti ini, dan bisasanya pagi hari atau sore. Kalau hujan tiba latihan harus ditunda sampai reda," kata Maxi saat ditemui merahputih.com, di Sasando Boxing Camp, di Jalan Doktor Sitanala, Tangerang, Kamis (21/7).
Maxi menambahkan fasilitas alat latihan menggunakan seadanya, barbel semen, sarung tinju yang sudah kusam, alat fitness yang sudah mulai karatan, dan sebagian lagi sudah tidak bisa digunakan.
"Ya beginilah tempat latihan kita dengan kondisi seperti ini. Pemerintah pun kurang memberikan perhatian pada kami dalam memberikan bantuan," tuturnya.
Ayam Kampung
Untuk menghemat biaya pengeluaran bagi gizi para atlet tinju disini, pihak sasana mengakalinya dengan memelihara beberapa ayam kampung. Nantinya, telur-telur tersebut akan dikonsumsi bagi para petinju Sasando.
"Kami biasanya memelihara ayam kampung, nanti telur ayam tersebut kita konsumsi untuk gizi kami," jelasnya.
Bagaimana para petarung ini beristirahat? Mengingat sebagian besar, petinju yang berlatih di sana berasal dari luar Jawa umumnya dari Indonesia timur. Disediakan mess bagi para atlet tinju Sasando Boxing Camp hanya berbentuk seperti bedeng yang hanya menggunakan triplek.
"Tempat istirahat kami juga seadanya saja karena kurang dana untuk membuat rumah yang layak untuk istirahat," ungkapnya.
Maxi berharap kepada pemerintah agar dapat diberikan dibangun sebuah fasilitas yang memadai dengan dibangun sebuah atap yang berfungsi melindungi agar tidak kehujanan dan kepanasan saat berlatih.
"Kami berharap kepada pemerintah agar altet tinju di tangerang lebih diperhatikan dengan memberikan fasilitas yang memadai supaya terus berprestasi," pungkasnya. (Abi)
BACA JUGA:
- Legenda Tinju Dunia Muhammad Ali Wafat
- Menuju Olimpiade 2016, PP Pertina Fokus Pada Enam Petinju
- Pertina Hindari Spekulasi Jumlah Petinju yang Lolos Olimpiade
- Momen Natal, PP Pertina Bangkitkan Semangat Petinju
- Promotor: Tinju Profesional Butuh Terobosan
Bagikan
Berita Terkait
NOC Indonesia Menerima 6 Anggota Baru, Termasuk Cabang Olahraga Balap Unta dan Piring Terbang

Petinju Julio Cesar Chavez Jr Ditangkap Imigrasi AS, Disebut Terlibat Kartel Narkoba Sinaloa

Lebih dari Sekadar Tinju! Ini Dia Ajang yang Mengubah Hidup Petinju Muda Indonesia

PERBATI Jadi Anggota World Boxing, Petinju Indonesia Bisa Berlaga di Kancah Internasional

Superstar Knockout Volume 3: Saatnya Jefri Nichol dan El Rumi Keluar dari ‘Zona Nyaman’

Asosiasi Tinju Tolak Keinginan Jefri Nichol Lawan El Rumi Tanpa Pelindung Kepala

Legenda Tinju George Foreman Tutup Usia, Dari Juara Dunia Jadi Raja Bisnis

Daud 'The Senator' Yordan vs George Kambosos Jr: Pertarungan Sarat Gengsi dan Kehormatan Indonesia-Australia

Jake Paul Dirumorkan Bakal Duel Lawan Conor McGregor pada 2025

Influencer Bobby Saputra Tumbangkan Onadio Leonardo di Superstar Knockout
