Nenek Suparti Dibunuh, Ketua RW Imbau Pemilik Indekost Hati-hati


Rumah korban pembunuhan Ny. Suparti (56), di Jalan Tebet Utara I, Kelurahan Tebet Timur, Jakarta Timur. (MP/Bertolomeus Papu)
MerahPutih Kriminal – Ketua Rukun Warga (RW) di lokasi pembunuhan Ny Suparti (59), di Gang Staf III, Jalan Tebet Utara I, Kelurahan Tebet Timur, Jakarta Timur, memperingatkan warga yang membuka indekost untuk berhati-hati. Pihak RW mengimbau, agar pemilik indekost melaporkan penyewa kepada petugas setempat, seperti RT atau RW.
Kejadian yang meregang nyawa istri dari Paidi (60) ini merupakan korban pembunuhan kedua yang terjadi di kawasan yang sama. Beberapa waktu lalu, pembunuhan heboh juga terjadi pada “janda bohay” alias Tata Cubby. Pembunuhan itu menjadi sorotan media. Tata Cubby meninggal di tempat indekostnya. Pihak RT/RW setempat tidak mendapatkan laporan identitasnya dari pemilik indekost sebelum terjadi pembunuhan.
"Saya sudah imbau bahwa tamu 1x24 jam wajib lapor," ujar ketua RW setempat yang tidak ingin disebutkan namanya, kepada merahputih.com, di Jalan Tebet Utara, Jakarta Selatan, Minggu (6/9).
Ia pun menambahkan, kasus yang menimpa keluarga Paidi tersebut sangat mengagetkan. Dari informasi didapat dari warga, ada penyewa indekost, pasutri (pasangan suami istri) di rumah korban tapi tidak diketahui petugas setempat. Padahal, penyewa indekost tersebut telah tinggal selama dua minggu.
"Saya sudah imbau, bahwa tamu yang nginapnya lebih dari 24 jam segera melaporkan kepada yang berwajib, guna mencegahnya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti ini," paparnya.
Diberitakan sebelumnya, pihak keluarga menduga, tewasnya sang nenek berkaitan dengan penyewa indekost di rumahnya.
"Sebelum tewas, korban sempat cekcok lantaran masalah sepele," ujar cucu Suparti, Azis Saputro (20), di kediamannya, di Tebet Timur, Jakarta Timur, Minggu (6/9).
Azis menambahkan, sebelum tewas, neneknya sempat menceritakan sering kehilangan makanan di rumah. Hidangan itu disediakan Ny. Suparti untuk suami dan sang cucu tercinta. Tapi kemudian, hidangan itu hilang entah kemana. Padahal hidangan itu belum dicicipi sama sekali oleh orang rumah.
"Setiap kali nenek menanak nasi buat kami, nasi tersebut hilang begitu saja. Dan yang kedua, toples yang berisi gula pasir yang hilang saat itu, ditemukan nenek pada kamar kos (indekost) penyewa kamar," kata Azis yang berprofesi sebagai karyawan swasta ini. (gms)
Baca Juga:
Kasus Pembunuhan Nenek Suparti Dilimpahkan ke Polresta Jaksel
Curhat Kakek Paidi, Suami Korban Pembunuhan Sadis Nenek Suparti
Keluarga Minta Pembunuh Nenek Suparti Dihukum Seumur Hidup
Keluarga Yakin Pembunuh Nenek Suparti yang Dulu Tinggal Indekost
Bagikan
Berita Terkait
Resmi Tersangka, Ini Peran Anggota TNI Kopda FH dalam Pembunuhan Kacab BRI

Oknum TNI Ditangkap dan Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Pembunuhan Kacab BRI

Kemenlu Tingkatkan Keamanan Diplomat di Peru, Tempatkan Keluarga Zetro Ke Lokasi Lebih Aman

Tersangka Tim Pengintai Penculikan Kepala Cabang BRI Diringkus di Ungaran

Polisi Bagi 15 Tersangka Pembunuhan Kacab BRI ke 4 Kluster, Ini Peran Masing-Masing

Fakta Terbaru Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kacab BRI Ilham Pradipta

UGM Nonaktifkan Status Mahasiswa Dwi Hartono Tersangka Otak Pembunuhan Kepala Cabang BRI

Polisi ‘Pilah’ Peran 15 Tersangka Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI, Keterangan Antar Pelaku Saling Dicocokkan

Sosok Dwi Hartono, 'Sang Motivator' yang Diduga Jadi Otak Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI

15 Orang Jalani Proses Hukum, Terlibat Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI
