Pelajar Tangerang Pesta Shisha, Dinas Pendidikan Jangan Tinggal Diam
Puluhan pelajar sedang mengonsumsi rokok shisha di Kawasan Food Court Mardi Gras Citra Raya Tangerang, Banten/Foto: MP/Widi
Maraknya pelajar yang bolos sekolah dan nongkrong sambil menikmati shisha di Kawasan Food Court Citra Raya, Tangerang, Banten bukanlah sesuatu yang baru. Demikian dikatakan salah seorang pemerhati pendidikan di Kabupaten Tangerang, Susulo Hartono.
Pria yang juga pernah menjabat sebagai Anggota DPRD Kabupaten Tangerang dan membidangi pendidikan ini juga mengungkapkan, tidak hanya nongkrong di tempat terbuka, tetapi juga ada yang menjadikan rumah-rumah kosong sebagai base camp para pelajar.
"Ini sebenarnya bukan sesuatu yang baru, dan sudah sangat memprihatinkan. Sekarang juga banyak rumah-rumah kosong yang dijadikan sebagai base camp untuk bolos, nongrong, ngerokok dan lain-lain," ungkap Susilo Hartono kepada merahputih.com, Jumat (13/10).
Dalam hal ini, kata Susilo, dinas pendidikan tidak boleh tinggal diam. Dinas pendidikan harus segera membentuk badan koordinasi (bakor) untuk melakukan pengawasan dan pencegahan. Karena, menurut Susilo, maraknya pelajar berpesta rokok ataupun shisha secara terbuka seperti ini akan berpotensi melakukan hal-hal yang lebih lagi seperti narkoba dan lain-lain.
"Dinas pendidikan jangan tinggal diam. Razia saja tidak cukup, karena ini sudah sangat memperihatinkan. Seharusnya dinas pendidikan membentuk bakor, untuk melakukan pengawasan, melibatkan polisi, Satpol PP dan semua elemen masyarakat, termasuk camat yang punya wilayah. Karena tidak menutup kemungkinan, semua berawal dari hal-hal seperti ini. Bisa jadi, sekarang merokok shisha, besoknya mengonsumsi narkoba, ini kan bahaya," paparnya.
Tidak hanya berpotensi kepada arah mengkonsumsi narkoba, pelajar yang nongkrong secara liar ini juga, menurut Susilo sangat rentang terhadap tawuran.
"Marilah, ini kita benahi bersama-sama. Karena pihak sekolah sendiri tidak cukup ini, dinas pendidikan tidak boleh tinggal diam. Karena ini manyangkut masa depan anak-anak kita semua," tandasnya. (Widi)
BACA JUGA:
- Presiden Jokowi Klaim Illegal Fishing Turun 35 Persen
- Presiden Jokowi Buka Symposium Fish Crime 2016
- Menteri Susi: Hukum di Indonesia Harus Lebih Tegas Terhadap Illegal Fishing
- Hari Nelayan Nasional, KKP Berikan Hadiah Spesial untuk Para Nelayan
- Mantan Menteri KKP: Indonesia Belum Bisa Jadi Negara Maritim
Bagikan
Berita Terkait
Sempat Repotkan China, Pelajar Asal Situbondo Bawa Pulang Medali Cabor Sprint Thriathlon di AYG Bahrain 2025
Nyawa Angga Melayang Buntut Bullying Ganas di Grobogan, Polisi Diminta Profesional dan Transparan
15 Anak Sekolah di Solo Terjangkit HIV, Diduga Gara-Gara Ini
Dugaan Adanya Penggerakan Pelajar dalam Demonstrasi Berujung Ricuh, KPAI Melakukan Pendalaman
Ikut Demo di DPR, Pelajar Tangerang Andika Lutfi Falah Tewas dengan Luka Berat di Kepala
Ajakan di Medsos Berujung Masuk Kantor Polisi, Pelajar Anarkis Dipulangkan dengan Peluk Haru Orang Tua
Polisi Tangkap Sejumlah Pelajar dan Anarko yang Diduga Terlibat Demo Rusuh di DPR/MPR
Tabungan Pelajar Tembus Rp 1,7 Triliun, Bank Jakarta Raih Penghargaan dari KEJAR Award 2025
Pelajar Indonesia Kesulitan Membaca Jam Analog, Kemampuan Numerasi Siswa Rendah
Mulai 4 Agustus 2025, 53,8 Juta Anak Sekolah Bakal Ikut Cek Kesehatan Gratis