Pasca Razia FPI, Aktivitas di Taman Ismail Marzuki Kembali Normal


Taman Ismail Marzuki. (merahputih.com/Rizki Fitrianto)
MerahPutih Budaya - Sehari setelah aksi sweeping yang dilakukan oleh Ormas Front Pembela Islam (FPI) terhadap orang nomor satu Purwakarta, Dedi Mulyadi saat berada di Taman Ismail Marzuki (TIM), pusat kesenian sejak Gubernur Ali Sadikin itu tetap beroperasi seperti biasa.
Hiruk-pikuk mahasiswa Institut Kesenian Jakarta (IKJ) serta masyarakat umum yang hendak melakukan aktivitas di TIM, tetap sama layaknya tidak ada kejadian apa pun di tempat itu.
Adapun kronologis yang sempat membuat riuh TIM adalah ketika Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi datang ke lokasi guna menerima penghargaan Maecenas 2015 dari Federasi Teater Indonesia (FTI), Senin (28/12). Aksi sweeping yang dilakukan oleh FPI adalah rangka menolak kehadiran Dedi.
Meski demikian, kata Supriyono selaku pihak keamanan setempat, ihwal tersebut tidak memberikan pengaruh yang sangat besar.
"Di sini aktivitas tetap berjalan seperti biasa. Masyarakat umum dan mahasiswa tetap melakukan aktivitasnya seperti biasa," katanya.
Ia berharap, dengan kejadian kemarin, pemerintah harus bisa lebih tegas terhadap ormas-ormas mana pun demi kenyamanan TIM itu sendiri.
"Harus lebih tegas lah. Biar ormas tidak seenaknya saja," tutupnya. (ard)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
IKJ Dukung Gubernur Pramono Pindahkan Kampus ke Kota Tua demi Jakarta Kota Global

IKJ Bakal Pindah ke Kota Tua, Pramono Anung: Waktunya Hidupkan Ruang Seni Jakarta

Ini Alasan Gubernur Pramono Mau Pindahkan Kampus IKJ dari TIM ke Kota Tua

Menilik Festival Pustakarsa 2025 Bertajuk Lo Jual Gua Beli di Taman Ismail Marzuki Jakarta

Resmi Ditutup, ini 5 Galeri di Art Jakarta 2025 yang Menarik Perhatian Pengunjung

Buka Art Jakarta 2025, Menbud Fadli Zon Janji Kirim Perupa Indonesia Ikut Pameran Internasional

Art Jakarta 2025 Tampilkan 75 Galeri dari 16 Negara, Kembali Bawa Segmen Unggulan

Mengubah Lelah Jadi Perayaan: Instalasi Seni Heineken Hadirkan Pengalaman Afterwork

Kisruh Royalti Lagu, Pelaku Usaha dan Seniman Desak DPRD Solo Bubarkan LMKN
