Pantaskah Pemimpin 'Ngamuk' dan Umbar Kata-Kata Kotor?

Aang SunadjiAang Sunadji - Kamis, 19 Maret 2015
Pantaskah Pemimpin 'Ngamuk' dan Umbar Kata-Kata Kotor?

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memberikan keterangan kepada wartawan usai rapat dengan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo di Jakarta, Rabu (4/3). (Antara Foto)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Megapolitan- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kembali ngamuk dan mengeluarkan kata-kata kotor. Dalam sebuah wawancara eksklusif yang disiarkan secara live oleh stasiun televisi swasta ternama.

Mantan politikus Partai Gerindra itu naik pitam dan mengeluarkan kata-kata kotor. Sebaliknya sang presenter mengingatkan Ahok agar tidak mengeluarkan kata-kata kotor, sebab wawancara eksklusif tersebut disiarkan langsung dan disaksikan jutaan warga Indonesia.

Catatan yang dihimpun redaksi, bukan kali ini saja Ahok ngamuk. Dalam sebuah rapat yang dimediasi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kamis (5/3) antara Ahok dengan DPRD DKI Jakarta juga terjadi ketegangan. Sempat terjadi adu mulut antara Ahok dan beberapa anggota DPRD. Pertemuan tersebut juga tidak membuahkan hasil dan solusi.

Lalu sebagai seorang pemimpin apakah pantas Ahok marah dan umbar kata-kata kasar? (Baca: Ahok Mengamuk dan Umbar Kata-Kata Kotor)

Analis politik senior Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai, sebagai seorang pemimpin dan pejabat publik, baik Ahok dan anggota DPRD tidak pantas mengumbar kemarahan di depan publik, apalagi sampai mengumpat dan mengeluarkan kata-kata kotor.

"Bagi saya sikap yang dilakukan Ahok itu tidak pantas," kata Karyono saat dihubungi merahputih.com, Kamis (19/3).

Karyono yang juga mantan aktivis Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI) menambahkan, perseteruan antara Ahok dan DPRD DKI Jakarta sejatinya bisa diselesaikan dengan jalan dingin dengan cara mengedepankan komunikasi baik antar kedua belah pihak.

"Soal perbedaan pendapat itu kan bisa diselesaikan dengan jalan baik," sambung Karyono(Baca: Ahok : Dulu Saya Naik Angkot Suka Nawar)

Masih kata Karyono, sebegai seorang pemimpin dan Gubernur, Ahok harus menjunjung tinggi etika dan budaya timur. Etika dan budaya dalam adat ketimuran adalah menjunjung tinggi etika dan sopan santun, baik dalam tutur bahasa dan perilaku.

"Yang jelas etika dan sopan santun harus dijaga," tandas Karyono. (bhd)

#Karyono Wibowo #Gubernur DKI Jakarta #Ahok Ngamuk #Ahok Marah #DPRD
Bagikan
Ditulis Oleh

Aang Sunadji

Coffee is a life

Berita Terkait

Tegas Tolak Kehadiran Atlet Israel pada Kejuaraan Dunia Senam 2025 di Jakarta, Gubernur Pramono: Visanya Enggak Usah Dikeluarkan
Pramono menilai pihak penyelenggara seharusnya mempertimbangkan kembali keputusan untuk mengundang atlet asal Israel.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 08 Oktober 2025
Tegas Tolak Kehadiran Atlet Israel pada Kejuaraan Dunia Senam 2025 di Jakarta, Gubernur Pramono: Visanya Enggak Usah Dikeluarkan
Indonesia
APBD DKI Jakarta 2026 Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur Pramono akan Kurangi Kuota Rekrutmen PJLP Tahun Depan
Nilai APBD DKI Jakarta 2026 diperkirakan turun menjadi Rp 79,06 triliun dari Rp 95,35 triliun pada tahun sebelumnya.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 07 Oktober 2025
APBD DKI Jakarta 2026 Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur Pramono akan Kurangi Kuota Rekrutmen PJLP Tahun Depan
Indonesia
Terungkap, Ada Laporan Warga Jakarta 'Dicueki' Sejak 2019, Gubernur Pramono Menyoroti
Pemprov DKI bakal berupaya menyederhanakan proses pengaduan masyarakat agar bisa terselesaikan dengan cepat dan tepat.
Frengky Aruan - Senin, 06 Oktober 2025
Terungkap, Ada Laporan Warga Jakarta 'Dicueki' Sejak 2019, Gubernur Pramono Menyoroti
Indonesia
Lebih Pilih Ngadu dengan DM Akun Medsos Gubernur Ketimbang JAKI, Menunjukkan Warga Jakarta Inginkan Respons Cepat dan Jelas
Chico menegaskan bahwa sistem pengaduan formal seperti JAKI tetap menjadi kanal utama yang akan terus dievaluasi.
Frengky Aruan - Senin, 06 Oktober 2025
Lebih Pilih Ngadu dengan DM Akun Medsos Gubernur Ketimbang JAKI, Menunjukkan Warga Jakarta Inginkan Respons Cepat dan Jelas
Berita Foto
Mengintip Patung Jenderal Sudirman yang Akan Dipindahkan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung
Keindahan Patung Sudirman saat malam hari di Jalan Jenderal Suirmna, Jakarta, Jum'at (3/10/2025).
Didik Setiawan - Jumat, 03 Oktober 2025
Mengintip Patung Jenderal Sudirman yang Akan Dipindahkan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung
Indonesia
Pemprov DKI Jakarta Dukung Penuh Olympic Day 2025, Dorong Generasi Muda Hidup Sehat dan Berprestasi
Gubernur Jakarta mengapresiasi penyelenggaraan Olympic Day 2025 sebagai wadah penyebaran nilai-nilai persahabatan, keunggulan, dan rasa hormat.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemprov DKI Jakarta Dukung Penuh Olympic Day 2025, Dorong Generasi Muda Hidup Sehat dan Berprestasi
Indonesia
Bertepatan dengan HUT ke-80 TNI, Car Free Day akan Tetap Digelar Minggu 5 Oktober 2025
Gubernur Pramono Anung memastikan Car Free Day Sudirman - Thamrin tetap berlangsung meski bertepatan dengan acara HUT ke-80 TNI.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 01 Oktober 2025
Bertepatan dengan HUT ke-80 TNI, Car Free Day akan Tetap Digelar Minggu 5 Oktober 2025
Indonesia
Gubernur Pramono Tetapkan Tarif Rp 80 untuk Transportasi Umum Jakarta saat HUT ke-80 TNI
Kebijakan tarif Rp 80 berlaku untuk TransJakarta, MRT, LRT, LRT Jabodebek, hingga Mikrotrans.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 01 Oktober 2025
Gubernur Pramono Tetapkan Tarif Rp 80 untuk Transportasi Umum Jakarta saat HUT ke-80 TNI
Indonesia
Tanggapi Mobil Pelat Merah Masuk Jalur Transjakarta, Gubernur Pramono: Pasti Di-bully Publik
Pramono sebut pengendara yang menerobos jalur busway demi menghindari kemacetan akan mendapat sanksi sosial dari masyarakat.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 25 September 2025
Tanggapi Mobil Pelat Merah Masuk Jalur Transjakarta, Gubernur Pramono: Pasti Di-bully Publik
Indonesia
Penutupan Tol Dalam Kota Sebabkan Macet di Jakarta, Gubernur Pramono Desak Pengelola Percepat Perbaikan
Perbaikan gerbang tol picu kemacetan parah di Jakarta, Rabu (24/9) malam.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 25 September 2025
Penutupan Tol Dalam Kota Sebabkan Macet di Jakarta, Gubernur Pramono Desak Pengelola Percepat Perbaikan
Bagikan